Minggu, 21 Oktober 2012

Gambaran Pengetahuan Wanita Pekerja Seks Komersial tentang Pemeriksaan PAP Smear di Eks Lokalisasi

KTI SKRIPSI
GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS KOMERSIAL TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI EKS LOKALISASI

ABSTRAK
Pekerja Seks Komersial adalah salah satu bentuk perilaku yang menyimpang dimasyarakat yaitu perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat. Dilihat dari aktivitasnya yang berganti-ganti pasangan berpeluang beresiko terkena kanker serviks. Deteksi dini sel merupakan langkah awal menghindari timbulnya kanker serviks yaitu dengan pemeriksaan pap smear. Pap smear tidak hanya efektif untuk mendeteksi kanker serviks tetapi juga perubahan sel serviks yang dicurigai dapat menimbulkan kanker. Walaupun mereka menyadari bahwa tes tersebut menyelamatkan jiwa tetapi mereka masih enggan untuk melakukan pemeriksaan pap smear. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk mengetahui “Gambaran Pengetahuan Wanita Pekerja Seks Komersial Tentang Pemeriksaan Pap Smear”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan wanita pekerja seks komersial tentang pemeriksaan pap smear di Eks Lokalisasi Kelurahan.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, instrumen yang digunakan adalah kuesioner, tehnik sampling yang digunakan adalah quota sampling dengan jumlah sampel 133 responden. Data yang diperoleh ditabulasi dengan memberi skor kemudian diprosentase.
Hasil penelitian yang dilakukan 13 - 20 Juli didapatkan pengetahuan wanita pekerja seks komersial tentang pemeriksaan pap smear bahwa yang berpengetahuan baik 63 orang (47%), berpengetahuan cukup 64 orang (4 8%) dan pengetahuan kurang 6 orang (5%).
Jadi pengetahuan wanita pekeja seks komersial tentang pemeriksaan pap smear mayoritas adalah cukup. Oleh karena itu diharapkan pada tokoh masyarakat agar lebih meningkatkan kesadaran warganya untuk melakukan pemeriksaan pap smear dengan cara memotivasi dan mendukung mereka untuk melakukan pemeriksaan pap smear.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jumlah terbesar wanita yang diperdagangkan di seluruh dunia berasal dari Asia. Perkiraannya berkisar dari 250.000 – 400.000 (30 %) dari angka perkiraan global. (http://www.Unicef.org/Indonesia/id/factsheet-C SEC  Trafficking-indonesia-bahasa-indonesia.pdf:2008).
Menurut Departemen Kesehatan RI, sebanyak 129.000 perempuan Indonesia merupakan pekerja seks komersial dibawah umur 18 tahun. Sementara data Badan Pusat Statistik menyebutkan 34,2 % perempuan Indonesia kawin muda dibawah 18 tahun. Berdasarkan kenyataan ini, kementrian urusan peranan wanita T.B Rachmat Santika menyimpulkan kawin muda yang banyak terjadi di Jawa Timur merupakan pemicu meningkatnya perdagangan perempuan (http://iwansains.wordpress.com: 2007)
Perempuan diperdagangkan sebagai pekerja seks komersial. Dilihat dari aktifitasnya dan sering berganti pasangan berisiko tinggi tertularnya penyakit hubungan seksual yang dapat merangsang servik mengalami perubahan dan mengundang kanker dan dapat memicu timbulnya kanker servik. Kanker servik dapat ditanggulangi sejak dini jika ada deteksi awal, namun sayangnya masyarakat banyak yang tidak menyadari dan enggan untuk memeriksakan organ–organ yang rentan terkena kanker dan ini mengakibatkan peningkatan kejadian kanker servik. (http://www.indomedia. com/bpost/022004/1 /b-bungas/bungas5 .htm:2004). Suatu penelitian yang dilakukan oleh ahli psikologi Alison Bish menemukan bahwa diantara para wanita yang menyadari bahwa tes tersebut menyelamatkan jiwa tetapi para wanita tersebut masih enggan untuk melakukan pemeriksaan pap smear (Evennett, Karen. 2003 : 11). Beberapa wanita yang khawatir mengenai kejadian kanker dengan sukarela serviks mau mengikuti pemeriksaan pap smear. (Evennett, Karen, 2003 : 8).
Kanker mempunyai insiden yang tertinggi di negara berkembang dan di Indonesia khususnya. Frekuensi relatif di Indonesia adalah 27% berdasarkan data patologik atau 16 % berdasarkan data rumah sakit. Lebih dari tiga perempat kanker ginekologik di RSCM adalah kanker serviks dan 62% diantaranya dengan stadium lanjut (stad II-III ) dan ia merupakan penyebab kematian kanker ginekologik yaitu 66% (FKUI, 2000 : 97).
Sedangkan Insiden kanker servik di Kota juga menempati urutan tertinggi dari semua jenis kanker. Dari berbagai laporan rumah sakit di tahun 2004 ditemukan 165 penderita kanker servik sedangkan tahun 2005 naik 170 penderita kanker servik (Laporan Dinkes dan PKTP Kota, ).
Gambaran yang paling akhir yang ada untuk kanker servik memperlihatkan bahwa sebanyak 4467 kasus. Sekitar 1800 kasus berakhir fatal. Dari keseluruhannya 85% dari wanita yang menderita kanker servik tidak pernah melakukan pap smear (Evennett, Karen, 2003 : 7).
Pap smear sering kali belum mendapat prioritas dalam hidup kita, padahal departemen kesehatan RI menganjurkan bahwa semua wanita berusia 20-60 tahun harus melakukan pap smear paling tidak setiap lima tahun (Evennett, Karen, 2003: 3-4).
Akan tetapi masih banyak wanita yang kurang memperhatian tentang kesehatan diri, salah satu faktor penyebab mengapa wanita tidak mau melakukan pemeriksaan pap smear adalah Rasa takut dan malu begitu tebal dalam diri mereka sehingga sanggup mengabaikan risiko yang mungkin akan dihadapi. (http://www.sabah.org.my/bm/nasihat/wanita/papsmear .htm)
Dari studi pendahuluan pada tanggal 03 Maret 2008, dari wawancara yang dilakukan dengan ketua RW yang mengelo Lokalisasi pada tahun 2007 didapatkan hanya 3 orang dari 220 wanita pekerja seks komersial yang melakukan pemeriksaan pap smear. Pada saat ini jumlah Pekerja Seks Komersial di eks Lokalisasi Kelurahan sebanyak 200 orang. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada tanggal 4 april 2008 dengan 14 wanita pekerja seks komersial yang melakukan pemeriksaan di klinik “Seroja” ternyata belum ada yang melakukan pemeriksaan pap smear, padahal sudah di beri penjelasan oleh petugas kesehatan di klinik tersebut tentang pentingnya pemeriksaan pap smear.
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan wanita pekerja seks komersial tentang pemeriksaan Pap Smear di eks Lokalisasi Kelurahan .

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan yaitu “Bagaimana Gambaran Pengetahuan Wanita Pekerja Seks Komersial Tentang Pemeriksaan Pap Smear di eks Lokalisasi Kelurahan ?”

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pengetahuan wanita pekerja seks komersial tentang pemeriksaan pap smear di eks Lokalisasi Kelurahan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi pengetahuan wanita Pekerja Seks Komersial tentang pengertian pemeriksaan pap smear.
1.3.2.2 Mengidentifikasi pengetahuan wanita Pekerja Seks Komersial tentang tujuan pemeriksaan pap smear.
1.3.2.3 Mengidentifikasi pengetahuan wanita Pekerja Seks Komersial tentang manfaat pemeriksaan pap smear.
1.3.2.4 Mengidentifintankasi pengetahuan Pekerja Seks Komersial tentang keuntungan pemeriksaan pap smear.
1.3.2.5 Mengidentifikasi pengetahuan Pekerja Seks Komersial tentang frekuensi pemeriksaan pap smear.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman nyata membuat KTI yang memberikan gambaran pada peneliti tentang pengetahuan pekerja seks komersial tentang pemeriksaan pap smear.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah informasi bagi mahasiswa agar dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya.
1.4.3 Bagi Tempat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pengetahuan wanita pekerja seks komersial tentang pemeriksaan pap smear.
silahkan download KTI SKRIPSI
GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS KOMERSIAL TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI EKS LOKALISASI
KLIK DIBAWAH 

Tidak ada komentar: