Minggu, 21 Oktober 2012

Gambaran Pengetahuan WUS tentang Masa Subur Berkaitan dengan Kehamilan di Wilayah Kerja Polindes

KTI SKRIPSI
GAMBARAN PENGETAHUAN WUS TENTANG MASA SUBUR BERKAITAN DENGAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA POLINDES

ABSTRAK
Masa subur merupakan fase ovulasi yang dapat menyebabkan kehamilan jika wanita tersebut melakukan hubungan seksual. Tidak semua wanita mengetahui masa suburnya dengan baik. Sehingga banyak pasangan suami istri yang menunggu dan cemas karena tidak segera mendapatkan keturunan yang salah satu penyebabnya adalah hubungan suami istri yang dilakukan di luar siklus masa subur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan WUS tentang masa subur berkaitan dengan kehamilan. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh WUS yang ada di wilayah kerja Polindes sejumlah 343 orang, dengan menggunakan sampel sebesar 26 responden dengan cara quota sampling. Data diperoleh dengan menggunakan angket yang kemudian di tabulasi, dan setelah itu dianalisa secara kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan WUS tentang masa subur berkaitan dengan kehamilan tergolong cukup baik. Yaitu 50% responden memiliki pengetahuan cukup, 42% responden memiliki pengetahuan kurang baik, 4% responden memiliki pengetahuan sangat baik, dan 4% responden memiliki pengetahuan tidak baik. Sedangkan pengetahuan berdasarkan subvariabelnya menunjukkan bahwa pengetahuan WUS tentang definisi masa subur kurang baik (34,5%), pengetahuan WUS tentang tanda - tanda masa subur cukup baik (46%), pengetahuan WUS tentang siklus menstruasi kurang baik (3 9%), dan pengetahuan WUS tentang proses terjadinya kehamilan cukup baik (43%)
Dengan hasil yang baik ini hendakanya perlu dipertahankan dan untuk hasil yang masih kurang perlu ditingkatkan dengan penyuluhan/ konseling pra nikah dan pra kehamilan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, khususnya Bidan. Sehingga diharapkan pengetahuan WUS tentang kesehatan reproduksinya, khususnya masa suburnya meningkat menjadi lebih baik.
Kata Kunci    : Pengetahuan, WUS, masa subur, kehamilan.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan salah satu fase dalam siklus hidup wanita yang sangat diharapkan oleh setiap perempuan yang sudah menikah. Hal ini perlu direncanakan sebelum kehamilan tersebut terjadi. “Sebagai professional kesehatan, tugas seorang Bidan berkisar pada hal – hal yang berkaitan dengan masa usia subur. Bidan dipandang sebagai orang yang ahli dalam segala bidang yang terkait dengan melahirkan anak, termasuk asuhan pra kehamilan” (Christine, H. 2005:72).
Diperkirakan 85% - 90% pasangan yang sehat akan mendapat pembuahan dalam 1 tahun. Hal itu terjadi jika hubungan seksual dilakukan pada masa subur (Wimpie Pangkahila,2007). Dan jika sampai 1 tahun belum mempunyai keturunan, kemungkinan yang terjadi adalah jadwal atau waktu dalam berhubungan seksual tidak sesuai dengan jadwal siklus masa subur, Sehingga menyebabkan kehamilan tidak terjadi (Iwan, 2007).
Menurut catatan dari jurnal Fertility setidaknya ada 90 juta pasangan yang sedang berusaha untuk memiliki anak. Dari penelitian yang ada, 1 dari 6 pasangan usia subur sulit mendapatkan keturunan. Sulitnya memiliki keturunan tersebut dapat menimbulkan stress. Bahkan dari penyebab stress, stress karena belum mempunyai keturunan merupakan penyebab kedua terbanyak setelah stress karena kematian (Lily,2006).
Kesuburan merupakan kunci dari kehamilan. Namun tidak semua perempuan tahu cara mendeteksi masa suburnya sendiri (Sugi suhandi Iskandar, 2007). Pada tahun 2001 American Infertility Association mengadakan kuisioner terhadap 12.3 83 orang wanita tentang masalah kesuburan. Dari jumlah tersebut hanya 1 orang wanita saja yang bisa menjawab hampir semua pertanyaan dengan benar (Yulia Dian, 2006).
Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS) di Indonesia, diperkirakan terdapat 12% pasutri yang tidak dapat memperoleh keturunan dalam 1 tahun (Infertil). Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2003 menemukan data bahwa pengetahuan yang benar tentang siklus reproduksi sangat terbatas. Hanya 16 persen wanita pernah kawin dan wanita berstatus kawin memberikan jawaban yang benar tentang periode yangt tepat ketika wanita mempunyai kemungkinan terbesar untuk menjadi hamil, yaitu pada pertengahan siklus ovulasi (BKKBN, 2003).
Pengetahuan remaja Sumatra Selatan mengenai masa subur masih tergolong rendah, yaitu 17,9 % menyatakan seminggu sebelum menstruasi, 63,42 % menyatakan seminggu setelah menstruasi, 8,17 % mengatakan keluarnya sel telur dari indung telur, dan 10,51 % menyatakan tidak tahu (Pradiana Patma, 2005). Berdasarkan hasil survey di Bali, diperkirakan terdapat 18.000 – 25.000 pasutri yang infertil. Penyebab infertil pada pasangan ada berbagai macam, yang salah satunya dikarenakan mengenai pengetahuan pasutri tentang masa subur (I Ketut Puspa,A. 2005).
Dari hasil survey di 10 Kabupaten Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, pengetahuan wanita tentang masa subur rata- rata kurang dari 10%. Penelitian BKKBN di Jawa Timur menunjukkan bahwa dari 3196 remaja 79,4 % tidak mengetahui siklus masa subur. Dari 691 wanita di kota, hanya 44 perempuan yang tahu tentang masa subur, dan dari 843 perempuan di desa, hanya 22 perempuan yang tahu tentang masa subur.(BKKBN, 2007).
Berdasarkan hasil pendataan selama praktek kerja lapangan di wilayah kerja Polindes disetiap penyuluhan “Bagaimana cara membuat anak ?” merupakan 3 dari 5 pertanyaan yang diajukan oleh peserta penyuluhan. Hal ini menunjukan pengetahuan mengenai masa subur sangat diperlukan oleh pasangan suami istri yang merencanakan kehamilan.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti pengetahuan WUS tentang masa subur berkaitan dengan perencanaan kehamilan di wilayah kerja Polindes. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, permasalahannya dapat dirumuskan :
“Bagaimanakah gambaran pengetahuan WUS tentang masa subur berkaitan dengan kehamilan di wilayah kerja Polindes?”


1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan WUS tentang masa subur berkaitan dengan kehamilan di wilayah kerja Polindes.
1.3.2 Tujuan Khusus
a.    Untuk mengetahui pengetahuan WUS mengenai pengertian masa subur di wilayah kerja Polindes
b.    Untuk mengetahui pengetahuan WUS mengenai tanda- tanda masa subur wanita di wilayah kerja
c.    Untuk mengetahui pengetahuan WUS mengenai pengertian siklus menstruasi di wilayah kerja Polindes
d.    Untuk mengetahui pengetahuan WUS mengenai proses terjadinya kehamilan di wilayah kerja

1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkaitan antara lain :
1.4.1. Manfaat bagi peneliti
Dapat menerapkan penelitian bidang kebidanan dan meningkatkan pengetahuan peneliti mengenai pengetahuan WUS tentang masa subur berkaitan dengan kehamilan
1.4.2. Manfaat bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Dapat memberikan masukan bagi Institusi Pelayanan Kesehatan dalam hal ini polindes khususnya bahwa konseling masa subur sangat bermanfaat bagi WUS yang merencanakan kehamilan.
1.4.3. Manfaat bagi Institusi Pendidikan
Sebagai masukan data dan memberikan sumbangan informasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan untuk penelitian selanjutnya terutama di bidang asuhan kebidanan pada ibu pra hamil.
silahkan download KTI SKRIPSI
GAMBARAN PENGETAHUAN WUS TENTANG MASA SUBUR BERKAITAN DENGAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA POLINDES
KLIK DIBAWAH 

Tidak ada komentar: