Minggu, 21 Oktober 2012

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kekerasan pada Anak Usia 0-5 Tahun

KTI SKRIPSI
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEKERASAN PADA ANAK USIA 0-5 TAHUN

ABSTRAK
Tidak semua anak beruntung berada dalam asuhan keluarga, apalagi yang bisa mencukupi kebutuhan akan hak – hak dasariah seperti: jaminan kekerasan, pendidikan, kehidupan, yang layak dan rasa aman sehingga berbagai kasus kekerasan sering terjadi Di Lingkungan kita bahkan tanpa kita sadari terjadi Di Rumah kita sendiri untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tantang kekerasan pada anak 0 -5 tahun. Rancangan penelitian adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak usia 0-5 tahun di. Sedangkan jumlah sampel yang telah diambil dengan teknik sampling jenuh sejumlah 28 responden. Variabel pada penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang kekerasan pada anak usia 0-5 tahun. Data diambil dengan menggunakan angket dengan tipe pertanyaan tertutup jenis soal multiple choice. Setelah data terkumpul maka data dianalisis dan dilakukan tabulasi frekuensi dan kemudian disajikan dalam bentuk diagram. Hasil penelitian yang didapat bahwa ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang kekerasan pada anak usia 0-5 tahun sebanyak 3orang (11%) dan 5 orang (18%) memiliki pengetahuan cukup, 15 orang (5 4%) memiliki pengetahuan kurang dan 5 orang (18%) memiliki pengetahuan tidak baik. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pengetahuan tentang kekerasan pada anak sangat penting karena akan sangat berpengaruh terhadap perkembangannya baik psikis maupun fisik.
Kata kunci : pengetahuan, kekerasan, anak

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak-anak memang perlu kedisiplinan. Kedisiplinan bisa diraih tanpa adanya kekerasan, namun bukan berarti terlarang melakukan tindakan fisik. Kedisiplinan diperlukan untuk mendidik anak terbiasa terkait dengan standart-standart dalam berbagai aspek kehidupan sehingga mereka pada saatnya dapat bertanggung jawab. Kedisiplinan dibentuk dengan memberikan pemahaman yang melahirkan kesadaran untuk menerapkannya dan semua itu memerlukan proses. Penanaman disiplin pada anak bisa berhasil jika orang tua mengenal karakteristik anak dengan mampu membangun komunikasi serta hubungan yang harmonis dengan anak ( Mukhtarlutfi , 2008 ).
Berbagai kasus kekerasan mungkin sering dijumpai di lingkungan sekitar kita, bahkan mungkin tanpa kita sadari juga terjadi dalam rumah sendiri. Tidak semua anak beruntung berada dalam asuhan sebuah keluarga, apalagi yang bisa mencukupi kebutuhan akan hak-hak dasariah, seperti jaminan kesehatan, pendidikan, kehidupan yang layak dan rasa aman. Bahkan belakangan makin marak saja terdengar kekerasan dan pelecehan terhadap anak. Pengaruh lingkungan, terutama orang – orang disekeliling, sangat besar terhadap tumbuh kembang anak. Lingkungan buruk hanya akan menghasilkan tingkah laku yang tidak jauh dari sifat buruk (Desi Natalliany, 2006).
Kasus – kasus kekerasan fisik pada anak sebetulnya sering terjadi namun jarang di ketahui karena tidak terpublikasi , kecuali korban sampai meninggal dunia . Kekerasan seksual misalnya perkosaan anak , belakangan banyak berita serupa di media massa bahkan pelakunya adalah keluarga sendiri sampai guru ngaji ( Desi Natalliany , 2006).
Sangat sukar dipercaya bahwa orang tua yang melakukan penganiayaan terhadap anaknya sampai perlu dirawat di Rumah Sakit atau bahkan sampai meninggal dunia. Hal ini dapat disebabkan karena orang tersebut kurang dewasa dalam kontrol dirinya dan sangat impulsif dalam bertindak (Soetjiningsih, 1998).
Hasil laporan departemen sosial, di Indonesia tentang kasus anak yang mengalami tindak kekerasan pada tahun 2006 adalah 182.400 kasus, sedangkan data Pusdatin Komnas Perlindungan Anak memberikan gambaran adanya kecenderungan peningkatan baik jumlah maupun jenis kasus kekerasan terhadap anak (KTA) dalam waktu terakhir (2004-2006) (Nurhamidah, 2008:165).
Dari data yang di peroleh di Polresta pada Tanggal 3 Mei jumlah kasus kekerasan pada anak pada tahun 2007 sebanyak 13 kasus kekerasan pada anak sedangkan pada bulan Januari sampai Mei  terdapat 2 kasus kekerasan pada anak di Kota.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang kekerasan kepada anak usia 0-5 tahun di adanya banyaknya anak gelandangan yang masih bertempat tinggal di rumah singgah.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah”Bagaimanakah Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kekerasan Pada Anak Usia 0-5 Tahun di ?”.

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran tingkat pegetahuan ibu tentang kekerasan kepada anak usia 0-5 tahun di
1.3.2. Tujuan Khusus
Mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang :
1)    Pengertian kekerasan pada anak usia 0-5 tahun.
2)    Bentuk kekerasan pada anak usia 0-5 tahun.
3)    Klasifikasi kekerasan menurut usia
4)    Pemicu kekerasan pada anak usia 0-5 tahun.
5)    Dampak kekerasan pada anak usia 0-5 tahun.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan
Menambah informasi mengenai gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang kekerasan kepada anak usia 0-5 tahun di.
1.4.2 Bagi tempat penelitian
Sebagai masukan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang kekerasan kepada anak usia 0-5 tahun di.
1.4.3 Bagi Peneliti
Memperoleh informasi dan wawasan mengenai gambaran tingkat pengetahuan tentang kekerasan kepada anak usia 0-5 tahun di.
1.4.4 Bagi responden
Sebagai informasi yang dapat digunakan untuk menambah wawasan bagi ibu mengenai bahaya akibat yang di timbulkan pada anak jika terjadi kekerasan.
silahkan download KTI SKRIPSI
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEKERASAN PADA ANAK USIA 0-5 TAHUN
KLIK DIBAWAH 

Tidak ada komentar: