KTI SKRIPSI
KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB SUNTIK DI PUSKESMAS KABUPATEN
KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB SUNTIK DI PUSKESMAS KABUPATEN
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rencana Strategi Nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia tahun 2001-2002 di sebutkan bahwa dalam konteks Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, visi MPS adalah kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman serta yang dilahirkan hidup dan sehat (Sarwono Prawirohardjo, 2002).
Pada tahun 1999, WHO meluncurkan strategi MPS didukung oleh badan-badan internasional seperti UNFAA, UNICEF dan World Bank. Pada dasarnya MPS meminta perhatian pemerintah dan masyarakat di setiap negara untuk menempatkan Safe Motherhood sebagai prioritas utama dalam rencana pembangunan nasional dan internasional (Sarwono Prawirohardjo, 2002).
Dalam upaya Safe Motherhood, masalah kematian ibu adalah masalah yang kompleks, meliputi hal-hal nonteknis seperti wanita dan pendidikan. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan intervensi yang mempunyai dampak nyata dalam waktu relatif pendek. Intervensi strategis dalam upaya Safe Motherhood dinyatakan sebagai empat pilar yaitu KB, pelayanan antenatal, persalinan yang aman, pelayanan obstetri esensial. Dari keempat intervensi Safe Motherhood, program KB – sebagai pilar pertama telah dianggap berhasil. Karen penyebab kematian ibu yang terbesar adalah perdarahan, infeksi dan eklamsia (Sarwono Prawirohardjo, 2002).
Visi paradigma baru program keluarga berencana nasional adalah untuk mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2015. keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, tanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan misi dari keluarga berencana nasional pada paradigma baru adalah menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi sebagai integral dalam meningkatkan kualitas keluarga. Keluarga adalah salah satu dari lima matra kependudukan yang sangat mempengaruhi terwujudnya penduduk yang berkualitas (Sarwono Prawirihardjo, 2003).
Jumlah penduduk di propinsi Lampung adalah 6.983.699 jiwa. Penggunaan kontrasepsi oleh peserta KB baru selama tahun 2005 sangat didominasi oleh suntikan 47,54%, pil 36,70%, Implan 10,55%, IUD 2,55%, kondom 2,34%, MOP/MOW 0,33%. Pada tahun 2005 peserta KB baru yang menggunakan kontrasepsi suntik meningkat sebanyak 47,54% yang sebelumnya 45,83% tahun 2004. Cakupan pengguna kontrasepsi oleh peserta KB aktif terhadap PUS (cenderung berfluktuatif) naik turun. Pada tahun 2003 cakupan pencapaian peserta KB aktif mencapai 70,79%. Meningkat pada tahun 2004 sebesar 72,79% dan menurun pada tahun 2005 sebesar 69,64%. Pada tahun 2005 pengguna kontrasepsi oleh peserta KB aktif didominasi oleh pil 35,92%, suntik 35,08%, IUD 13,01%, implan 12,80%, MOP 2,85%, kondom 0,34% (BKKBN, 2009).
Adapun pengguna kontrasepsi peserta KB baru di daerah tahun mencapai 28.389 orang, untuk jumlah kontrasepsi suntik 14.863 orang. Pengguna kontrasepsi peserta KB aktif di daerah tahun adalah 113.817 orang, dan untuk jumlah kontrasepsi suntik 45.771 orang (BKKBN, ).
Data yang diperoleh dari Puskesmas pada tahun 2005 akseptor KB suntik berjumlah 99 orang, pil 83 orang, implant 17 orang, kondom 12 orang, dan pada tahun 2009 akseptor KB suntik masih mendominasi berjumlah 156 orang, pil 100 orang, implant 20 orang, kondom 15 orang, dan untuk IUD dan MOW/MOP tidak ada
Berdasarkan hasil pra survey yang penulis lakukan di Puskesmas Kabupaten jumlah akseptor KB suntik pada bulan Januari-Desember 2005 berjumlah 99 orang. Sedangkan untuk bulan Januari-Desember 2009 akseptor KB suntik berjumlah 156 orang.
Mengacu pada hal tersebut di atas, akseptor KB suntik mengalami peningkatan dari tahun 2005 ke tahun 2009 sebesar 63%, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang karakteristik ibu akseptor KB suntik di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten
B. Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang masalah, maka diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana karakteristik akseptor KB Suntik di Puskesmas Kabupaten tahun?”.
C. Ruang Lingkup Penelitian
Jenis penelitian : Deskriptif
Subyek : Ibu-ibu akseptor KB suntik di Puskesmas Kabupaten
Objek : karakteristik ibu akseptor KB suntik di Puskesmas Kabupaten
Lokasi penelitian : Puskesmas Kabupaten
Waktu : April-Mei
Alasan : Berdasarkan data pra survey ditemukan adanya peningkatan jumlah akseptor KB suntik di Puskesmas Kabupaten
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui karakteristik akseptor KB suntik di Puskesmas Kabupaten tahun.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik akseptor KB suntik berdasarkan usia ibu di Puskesmas Kabupaten tahun.
b. Untuk mengetahui karakteristik akseptor KB suntik berdasarkan tingkat pendidikan ibu di Puskesmas Kabupaten tahun
c. Untuk mengetahui karakteristik akseptor KB suntik berdasarkan tingkat ekonomi keluarga ibu di Puskesmas Kabupaten tahun
d. Untuk mengetahui karakteristik akseptor KB suntik berdasarkan paritas ibu di Puskesmas Kabupaten tahun.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai bahan untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan serta pengalaman agar lebih memahami dan mengerti hal-hal yang berhubungan dengan ibu akseptor KB suntik.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai salah satu bahan masukan bagi tenaga kesehatan untuk menambah pengetahuan mengenai karakteristik akseptor KB suntik yang berada di Puskesmas Kabupaten tahun.
3. Bagi Akademi Kebidanan
Sebagai masukan untuk memperluas wawasan mahasiswa dan menambah sumber referensi di perpustakaan Akbid
KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB SUNTIK DI PUSKESMAS KABUPATEN
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar