KTI SKRIPSI
Gambaran Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Metode Amenorea Laktasi (MAL)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu primipara tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) berdasarkan pengetahuan, umur, pendidikan, dan pekerjaan. Penelitian ini dilakukan di dan Desa dengan jumlah responden 35 orang dan seluruhnya dijadikan sample penelitian.Metode yang digunakan bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari ibu primipara melalui kuisioner di dan Desa Dalu X – B.
Dari hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi pengetahuan bahwa mayoritas pengetahuan cukup 19 responden ( 54,2 % ) dan minoritas pengetahuan kurang 2 responden ( 5,8 % ).Distribusi frekuensi berdasarkan umur mayoritas berumur 20 – 25 tahun 9 responden ( 47,3 % ) dan minoritas berumur 20 – 25 tahun 1 responden ( 50 % ) dan berumur 26-30 tahun 1 responden ( 50% ). Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan mayoritas pendidikan SLTP 11 responden ( 57,9 % ) dan minoritas pendidikan SD 1 responden ( 7,1 % ). Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan mayoritas IRT 15 responden ( 78,9 % ) dan minoritas karyawan 1 responden ( 7,1 % ), Staff pegawai 1 responden ( 7,1 % ) dan pabrik 1 responden ( 5,3 % ).
Dengan demikian diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan peranannya dalam memberikan penyuluhan tentang pentingnya metode kontrasepsi ini.
Kata kunci :Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL )
Menurut World Heald Orfganization (WHO) keefektifan Metode Amenorea Laktasi ini 98 % bagi ibu yang menyusui secara exklusif selama 6 bulan pertama pasca persalinan dan sebelum menstruasi setelah melahirkan. Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu ( ASI ) secara eksklusif,artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan dan minuman apapun lainnya( Prawirohardjo,2006 ).
Pada dasarnya yang diambil oleh depkes untuk memperlancar penurunan AKI mengacuh pada intervensi strategi empat pilar Safe Mother Hood yaitu : Keluarga Berencana, Pelayanan Ante Natal Care( ANC ),Persalinan yang aman, Pelayanan obstetri essential,Program Keluarga Berencana ( KB ),sebagai pilar pertama yang mendukung upaya mempercepat penurunan AKI perlu mempertajam sasaran kehamilan yang masuk kategori 4T dan kehamilan yang tidak diinginkan dapat ditekan. Sehingga kehamilan yang sangat beresiko dapat dihindari dan terwujud sumber daya manusia ( SDM ) yang berkhualitas dari ibu yang merencanakan waktu yang tepat untuk kehamilannya,melalui keikut sertaan keluarga sebagai aseptor KB secara rasional.
Dalam mengatur jarak kehamilan yang terhindar dari 4T ( Terlalu muda,tua,sering,dan banyak ).Gerakan keluarga berencana Indonesia menawarkan berbagai macam metode kontrasepsi diantaranya : kondom,pil,IUD, dan kontrasepsi mantap dengan keuntungan dan kerugian serta efek samping masing – masing yang dapat berpengaruh terhadap produksi air susu ibu menyusui menggunakan kontrasepsi tersebut. Padahal ada metode amenorea laktasi ( MAL ) yang alamiah dan dapat dipergunakan ibu selama menyusui selama 6 bulan pasca persalinan yang tidak mempengaruhi produksi asi.
Keberhasilan metode amenorea laktasi ini juga didasari oleh keberhasilan ibu dalam menyusui secara eksklusif. Untuk itulah ibu menyusui harus diperlukan seorang ibu yang memiliki pengetahuan yang baik tentang dasar dari pengetahuan menyusui secara eksklusif sehingga tercapai keefektifan MAL yang tinggi dan optimal.
Penelitian yang paling cermat tentang MAL sebagai metode kontrasepsi telah dilakukan dalam tiga uji klinik. Yang pertama yang dilakukan oleh Perez seperti yang telah disebutkan diatas,Yang kedua yang dilakukan oleh Kazi dkk,1995 diPakistan dan yang ketiga dilakukan oleh Ramos di Philipina 1996. Mereka melaporkan bahwa rasio kehamilan tiap 100 wanita dalam jangka waktu 6 bulan penggunaan metode tersebut secara tepat adalah 0,58 diPakistan dan 0,97 diPhilipina( Nindya,Stepani 2001 ).
Sejumlah study yang diLakukan diNegara – Negara berkembang telah menguji Mal secara prospektif. Diantara wanita yang tetap amenorea selama 1 tahun ( Tanpa memandang apakah ia menyusui bayinya secara penuh atau tidak sama sekali ) Angka kehamilan adalah 1,12 %.
Kemungkinan besar pada masyarakat yang biasa menyusui jangka panjang merupakan hal yang biasa. Aturan – aturan MAL dapat diperluas melebihi 6 bulan pasca partum karena aktifitas ovarium mengalami penekanan jauh lebih lama ( Glasier,Anna 2006 )
Makin lama ibu menyusui bayinya,makin cenderung bahwa haid akan terjadi kembali selama masa menyusui tersebut, dan mekin cenderung timbul ovulasi yang mendahului haid pertama post partum tapi, makin sering bayi mengisap asi,makin lama kembalinya tertundanya haid ibu.Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa laktasi dapat memberikan perlindungan yang bermakna terhadap kahamilannya. Antara lain bahwa hanya 5 % dari ibu – ibu yang menyusui menjadi hamil lagi dalam waktu 9 bulan setelah melahirkan dibandingkan dengan 75 % ibu – ibu yang tidak menyusui ( Hartanto,Hanafi 2004 ).
Berdasarkan uraian diatas maka penelitian tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ Gambaran Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) didan Desa X - B Kecamatan Kabupaten Tahun ”.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakng diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah bagaimana “ Gambaran Pengetahuan Ibu Primipara tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) didan Desa Kecamatan Kabupaten Tahun ”.
1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) di dan Desa Kecamatan Kabupaten tahun .
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi gambaran pengetahuan ibu primipara tentang kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) di berdasarkan umur di dan Desa Kecamatan Kabupaten Tahun .
2. Untuk mengetahui distribusi gambaran pengetahuan ibu primipara tentang kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) berdasarkan pendidikan di dan Desa Dalu X -B Kecamatan Kabupaten Tahun .
3. Untuk mengetahui distribusi gambaran pengetahuan ibu primipara tentang kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) berdasarkan pekerjaan di dan Desa Kecamatan Kabupaten Tahun ”.
1.4.Ruang Lingkup
Berdasarkan uaraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam karya Tulis Ilmiah dengan judul “ Gambaran Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Kontrasepsi metode Amenorea Laktasi ( MAL ) di dan Desa Kecamatan Kabupaten Tahun ”.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1.Bagi Desa
Sebagai sumber informasi bagi kepala desa Kecamatan Kabupaten Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ).
1.5.2.Bagi Responden
Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kesehatan bagi ibu primipara mengenai Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ).
1.5.3.Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan bacaan diperpustakaan Akademi Kebidanan Kabupaten .
1.5.4.Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan bagi peneliti mengenai kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) dalam meningkatkan kesehatan bagi ibu primipara.
silahkan download KTI SKRIPSI
Gambaran Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Metode Amenorea Laktasi (MAL)
Gambaran Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Metode Amenorea Laktasi (MAL)
ABSTRAK
Program keluarga Berencana ( KB ) sebagai pilar pertama yang mendukung upaya mempercepat penurunan AKI perlu mempertajam sasaran kehamilan yang masuk dalam kategori 4T dan kehamilan yang tidak diinginkan dapt ditekan. Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya.Metode ini dilakukan dalam tiga uji klinik.Yang pertama oleh Perez,Kazi,dkk,1995 dan Ramos di Philipina 1996.Menyatakan bahwa rasio kehamilan setiap 100 wanita dalam jangka waktu 6 bulan penggunaan metode tersebut adalah 0,58 diPakistan dan 0,97 di Philipina.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu primipara tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) berdasarkan pengetahuan, umur, pendidikan, dan pekerjaan. Penelitian ini dilakukan di dan Desa dengan jumlah responden 35 orang dan seluruhnya dijadikan sample penelitian.Metode yang digunakan bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari ibu primipara melalui kuisioner di dan Desa Dalu X – B.
Dari hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi pengetahuan bahwa mayoritas pengetahuan cukup 19 responden ( 54,2 % ) dan minoritas pengetahuan kurang 2 responden ( 5,8 % ).Distribusi frekuensi berdasarkan umur mayoritas berumur 20 – 25 tahun 9 responden ( 47,3 % ) dan minoritas berumur 20 – 25 tahun 1 responden ( 50 % ) dan berumur 26-30 tahun 1 responden ( 50% ). Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan mayoritas pendidikan SLTP 11 responden ( 57,9 % ) dan minoritas pendidikan SD 1 responden ( 7,1 % ). Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan mayoritas IRT 15 responden ( 78,9 % ) dan minoritas karyawan 1 responden ( 7,1 % ), Staff pegawai 1 responden ( 7,1 % ) dan pabrik 1 responden ( 5,3 % ).
Dengan demikian diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan peranannya dalam memberikan penyuluhan tentang pentingnya metode kontrasepsi ini.
Kata kunci :Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL )
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 .Latar Belakang Menurut World Heald Orfganization (WHO) keefektifan Metode Amenorea Laktasi ini 98 % bagi ibu yang menyusui secara exklusif selama 6 bulan pertama pasca persalinan dan sebelum menstruasi setelah melahirkan. Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu ( ASI ) secara eksklusif,artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan dan minuman apapun lainnya( Prawirohardjo,2006 ).
Pada dasarnya yang diambil oleh depkes untuk memperlancar penurunan AKI mengacuh pada intervensi strategi empat pilar Safe Mother Hood yaitu : Keluarga Berencana, Pelayanan Ante Natal Care( ANC ),Persalinan yang aman, Pelayanan obstetri essential,Program Keluarga Berencana ( KB ),sebagai pilar pertama yang mendukung upaya mempercepat penurunan AKI perlu mempertajam sasaran kehamilan yang masuk kategori 4T dan kehamilan yang tidak diinginkan dapat ditekan. Sehingga kehamilan yang sangat beresiko dapat dihindari dan terwujud sumber daya manusia ( SDM ) yang berkhualitas dari ibu yang merencanakan waktu yang tepat untuk kehamilannya,melalui keikut sertaan keluarga sebagai aseptor KB secara rasional.
Dalam mengatur jarak kehamilan yang terhindar dari 4T ( Terlalu muda,tua,sering,dan banyak ).Gerakan keluarga berencana Indonesia menawarkan berbagai macam metode kontrasepsi diantaranya : kondom,pil,IUD, dan kontrasepsi mantap dengan keuntungan dan kerugian serta efek samping masing – masing yang dapat berpengaruh terhadap produksi air susu ibu menyusui menggunakan kontrasepsi tersebut. Padahal ada metode amenorea laktasi ( MAL ) yang alamiah dan dapat dipergunakan ibu selama menyusui selama 6 bulan pasca persalinan yang tidak mempengaruhi produksi asi.
Keberhasilan metode amenorea laktasi ini juga didasari oleh keberhasilan ibu dalam menyusui secara eksklusif. Untuk itulah ibu menyusui harus diperlukan seorang ibu yang memiliki pengetahuan yang baik tentang dasar dari pengetahuan menyusui secara eksklusif sehingga tercapai keefektifan MAL yang tinggi dan optimal.
Penelitian yang paling cermat tentang MAL sebagai metode kontrasepsi telah dilakukan dalam tiga uji klinik. Yang pertama yang dilakukan oleh Perez seperti yang telah disebutkan diatas,Yang kedua yang dilakukan oleh Kazi dkk,1995 diPakistan dan yang ketiga dilakukan oleh Ramos di Philipina 1996. Mereka melaporkan bahwa rasio kehamilan tiap 100 wanita dalam jangka waktu 6 bulan penggunaan metode tersebut secara tepat adalah 0,58 diPakistan dan 0,97 diPhilipina( Nindya,Stepani 2001 ).
Sejumlah study yang diLakukan diNegara – Negara berkembang telah menguji Mal secara prospektif. Diantara wanita yang tetap amenorea selama 1 tahun ( Tanpa memandang apakah ia menyusui bayinya secara penuh atau tidak sama sekali ) Angka kehamilan adalah 1,12 %.
Kemungkinan besar pada masyarakat yang biasa menyusui jangka panjang merupakan hal yang biasa. Aturan – aturan MAL dapat diperluas melebihi 6 bulan pasca partum karena aktifitas ovarium mengalami penekanan jauh lebih lama ( Glasier,Anna 2006 )
Makin lama ibu menyusui bayinya,makin cenderung bahwa haid akan terjadi kembali selama masa menyusui tersebut, dan mekin cenderung timbul ovulasi yang mendahului haid pertama post partum tapi, makin sering bayi mengisap asi,makin lama kembalinya tertundanya haid ibu.Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa laktasi dapat memberikan perlindungan yang bermakna terhadap kahamilannya. Antara lain bahwa hanya 5 % dari ibu – ibu yang menyusui menjadi hamil lagi dalam waktu 9 bulan setelah melahirkan dibandingkan dengan 75 % ibu – ibu yang tidak menyusui ( Hartanto,Hanafi 2004 ).
Berdasarkan uraian diatas maka penelitian tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ Gambaran Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) didan Desa X - B Kecamatan Kabupaten Tahun ”.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakng diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah bagaimana “ Gambaran Pengetahuan Ibu Primipara tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) didan Desa Kecamatan Kabupaten Tahun ”.
1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) di dan Desa Kecamatan Kabupaten tahun .
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi gambaran pengetahuan ibu primipara tentang kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) di berdasarkan umur di dan Desa Kecamatan Kabupaten Tahun .
2. Untuk mengetahui distribusi gambaran pengetahuan ibu primipara tentang kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) berdasarkan pendidikan di dan Desa Dalu X -B Kecamatan Kabupaten Tahun .
3. Untuk mengetahui distribusi gambaran pengetahuan ibu primipara tentang kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) berdasarkan pekerjaan di dan Desa Kecamatan Kabupaten Tahun ”.
1.4.Ruang Lingkup
Berdasarkan uaraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam karya Tulis Ilmiah dengan judul “ Gambaran Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Kontrasepsi metode Amenorea Laktasi ( MAL ) di dan Desa Kecamatan Kabupaten Tahun ”.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1.Bagi Desa
Sebagai sumber informasi bagi kepala desa Kecamatan Kabupaten Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ).
1.5.2.Bagi Responden
Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kesehatan bagi ibu primipara mengenai Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ).
1.5.3.Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan bacaan diperpustakaan Akademi Kebidanan Kabupaten .
1.5.4.Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan bagi peneliti mengenai kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) dalam meningkatkan kesehatan bagi ibu primipara.
Gambaran Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Metode Amenorea Laktasi (MAL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar