KTI SKRIPSI
Gambaran Pengetahuan PUS tentang Manfaat Pemeriksaan PAP Smear
Kata Kunci : Pengetahuan PUS Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear
Kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak kedua pada wanita dan menjadi penyebab lebih dari 250.000 kematian. Pada tahun 2005 kurang lebih 80% kematian tersebut terjadi di Negara berkembang. Tanpa penatalaksanaan yang adekuat diperkirakan kematian akibat kanker serviks akan meningkat 25% dalam 10 tahun mendatang.(Rasjidi,2009).
Menurut data dari WHO, setiap tahun diseluruh dunia sebanyak 400 ribu perempuan didiagnosa menderita kanker serviks, 240 ribu diantaranya meninggal duia dengan prealensi 80% terjadi dinegara berkembang termasuk Indonesia.
(Aisyiyah,2008)
Lebih dari 95% kasus kanker serviks desebabkan virus yang dikenal sebagai human Papillomavirus (HPV). HPV adalah sejenis virus yang menyerang manusia. Terdapat lebih dari 100 tipe HPV dimana sebagian besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya
(Globocan,2007)
Kebanyakan pasien yang berobat berusia 40 – 50 tahun. Namun adapula penderita kanker serviks yang usianya 20 – 30 tahun, pasien tersebut sudah didiagnosa menderita kanker serviks karena dia menikah diusia dini yaitu pada usia 14 tahun. Pada usia dii kondisi serviks masih belum mature (matang). Tingginya tingkat angka penderita kanker serviks disebabkan masih sedikitnya wanita yang mau menjalankan pemeriksaan Pap Smear karena disebabkan ketidak tahuan fungsi dan manfaat pemeriksaan tersebut, hanya 5% wanita yang mau melakukan pemeriksaan Pap Smear dari wanita yang seharusnya wajib memeriksakan diri. (Purbadi,2005)
Dibeberapa negara maju, skrining kanker leher rahin dengan tes Pap Smear secara luas terbukti mampu menurunkan angka kejadian kanker leher rahim sehingga 90% dan menurunkan angka kematian hingga 70-80%. Keberhasilan ini diraih berkatkemampuan pemeriksaan skrining Pap Smear yang mengenali adaya lesi prakanker pada leher rahim.(Suryahusadha,2007)
Pap Smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara akurat dan dengan biaya yang tidak terlalu mahal akibatnya angka kematian perempuan akibat kanker serviks pun akan bisa menurun sampai lebih dari 50%.
(Cahyandariwr,2008)
Masih tingginya angka penderita kanker leher rahim di indonesia disebabkan oleh rendahnya kesadaran wanita untuk memeriksakan kesehatan dirinya, masih banyak yang malu dan enggan untuk melakukan tes Pap Smear dengan mengajukan alasan-alasan berikut yaitu takut menerima hasil test, malu memeriksakan diri karena dokter yang memeriksa kebanyakan adalah dokter pria dan faktor ekonomi.(Setiati,2009)
Berdasarkan hasil survei awareness yang dilakukan terhadap 138.843 perempuan di berbagai wilayah indonesia yaitu Jabotabek, jawabarat, jawa tengah, jawa timur.sumut,yogyakarta. Mengungkapkan bahwa sebanyak 93,92% responden telah mengetahui penyakit kanker serviks. Namun pemahaman mengenai kanker serviks ternyata tidak mendorong para perempuan melakukan salah satu pencegahan dengan cara screening/deteksi dini karena dari total responden tersebut hanya 7,78% yang sudah melakukan Pap Smear secara reguler (Awareness,2009).
Dari survei awal peneliti dilakukan di Desa jumlah pasangan usia subur 247 orang, yang melakukan Pap Smear sebanyak 6 orang, sedangkan yang tidak melakukan Pap Smear 241 orang.
Berdasarkan pernyataan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear di Desa kecamatan kabupaten tahun ”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan bahwa” Bagaimana Gambaran Pengetahuan pasangan usia subur Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear di Desa Kecamatan Kabupaten Tahun .
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1.Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan pasangan usia subur Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear di Desa , Kecamatan Kab. Tahun .
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan umur.
2. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan pendidikan
3. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan Pekerjaan
4. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan Penghasilan
5. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan Sumber Informasi.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Akademi kebidanan
sebagai informasi atau bahan mahasiswa diperpustakaan.
1.4.2 Bagi pasangan usia subur di Desa Kec,
Sebagai informasi untuk menambah pengetahuan tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear
1.4.3. Bagi peneliti
sebagai aplikasi ilmu yang telah penulis dapat selama pembelajaran di Akademi kebidanan .
1.4.4. Bagi peneliti selanjutnya
sebagai informasi atau bahan untuk melakukan penelitian.
silahkan download KTI SKRIPSI
Gambaran Pengetahuan PUS tentang Manfaat Pemeriksaan PAP Smear
Gambaran Pengetahuan PUS tentang Manfaat Pemeriksaan PAP Smear
ABSTRAK
Pap Smear adalah upaya pengambilan cairan vagina untuk melihat kelainan sel sekitar leher rahim. Angka kematian akibat kanker serviks dapat diturunkan dengan program skrining Pap Smear dimana angka kematian akibat kanker serviks menurun hingga 70-80%. Masih tingginya angka penderita kanker leher rahim di Indonesia disebabkan ketidaktahuan fungsi dan manfaat pemeriksaan tersebut, hanya 5% wanita yang mau melakukan pemeriksaan Pap Smear dari wanita yang seharusnya wajib memeriksakan diri. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif bertujuan untuk mengetahui ” Gambaran Pengetahuan pasangan usia subur Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear Yang Dilakukan di Desa Kec. Kab. Tahun ”. Jumlah populasi 241 orang dengan sampel 71 orang yang diambil secara random sampling. Data yang digunakan adalah data primer, dari hasil penelitian didapat bahwa responden mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 38 responden(53,5%), berdasarkan umur mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan umur 40 – 45 tahun sebanyak 10 responden (14,1%), berdasarkan pendidikan mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan tingkat pendidikan tingkat rendah sebanyak 20 responden (28,2%) berdasarkan pekerjaan mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan bekerja sebagai IRT sebanyak 30 responden (42,3%), berdasarkan penghasilan mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan penghasilan antara 630.000 – 1300.000 sebanyak 27 responden (38%), dan berdasarkan sumber informasi mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan sumber informasi secara tidak langsung sebanyak 20 responden (31%). . Diharapkan kepaga petugas kesehatan untuk senantiasa memberikan penyuluhan / konseling tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear, serta kepada ibu-ibu pasangan usia subur untuk lebih memperdulikan status kesehatannya, bersedia untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear agar kematian akibat kanker serviks menurun.Kata Kunci : Pengetahuan PUS Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangKanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak kedua pada wanita dan menjadi penyebab lebih dari 250.000 kematian. Pada tahun 2005 kurang lebih 80% kematian tersebut terjadi di Negara berkembang. Tanpa penatalaksanaan yang adekuat diperkirakan kematian akibat kanker serviks akan meningkat 25% dalam 10 tahun mendatang.(Rasjidi,2009).
Menurut data dari WHO, setiap tahun diseluruh dunia sebanyak 400 ribu perempuan didiagnosa menderita kanker serviks, 240 ribu diantaranya meninggal duia dengan prealensi 80% terjadi dinegara berkembang termasuk Indonesia.
(Aisyiyah,2008)
Lebih dari 95% kasus kanker serviks desebabkan virus yang dikenal sebagai human Papillomavirus (HPV). HPV adalah sejenis virus yang menyerang manusia. Terdapat lebih dari 100 tipe HPV dimana sebagian besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya
(Globocan,2007)
Kebanyakan pasien yang berobat berusia 40 – 50 tahun. Namun adapula penderita kanker serviks yang usianya 20 – 30 tahun, pasien tersebut sudah didiagnosa menderita kanker serviks karena dia menikah diusia dini yaitu pada usia 14 tahun. Pada usia dii kondisi serviks masih belum mature (matang). Tingginya tingkat angka penderita kanker serviks disebabkan masih sedikitnya wanita yang mau menjalankan pemeriksaan Pap Smear karena disebabkan ketidak tahuan fungsi dan manfaat pemeriksaan tersebut, hanya 5% wanita yang mau melakukan pemeriksaan Pap Smear dari wanita yang seharusnya wajib memeriksakan diri. (Purbadi,2005)
Dibeberapa negara maju, skrining kanker leher rahin dengan tes Pap Smear secara luas terbukti mampu menurunkan angka kejadian kanker leher rahim sehingga 90% dan menurunkan angka kematian hingga 70-80%. Keberhasilan ini diraih berkatkemampuan pemeriksaan skrining Pap Smear yang mengenali adaya lesi prakanker pada leher rahim.(Suryahusadha,2007)
Pap Smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara akurat dan dengan biaya yang tidak terlalu mahal akibatnya angka kematian perempuan akibat kanker serviks pun akan bisa menurun sampai lebih dari 50%.
(Cahyandariwr,2008)
Masih tingginya angka penderita kanker leher rahim di indonesia disebabkan oleh rendahnya kesadaran wanita untuk memeriksakan kesehatan dirinya, masih banyak yang malu dan enggan untuk melakukan tes Pap Smear dengan mengajukan alasan-alasan berikut yaitu takut menerima hasil test, malu memeriksakan diri karena dokter yang memeriksa kebanyakan adalah dokter pria dan faktor ekonomi.(Setiati,2009)
Berdasarkan hasil survei awareness yang dilakukan terhadap 138.843 perempuan di berbagai wilayah indonesia yaitu Jabotabek, jawabarat, jawa tengah, jawa timur.sumut,yogyakarta. Mengungkapkan bahwa sebanyak 93,92% responden telah mengetahui penyakit kanker serviks. Namun pemahaman mengenai kanker serviks ternyata tidak mendorong para perempuan melakukan salah satu pencegahan dengan cara screening/deteksi dini karena dari total responden tersebut hanya 7,78% yang sudah melakukan Pap Smear secara reguler (Awareness,2009).
Dari survei awal peneliti dilakukan di Desa jumlah pasangan usia subur 247 orang, yang melakukan Pap Smear sebanyak 6 orang, sedangkan yang tidak melakukan Pap Smear 241 orang.
Berdasarkan pernyataan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear di Desa kecamatan kabupaten tahun ”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan bahwa” Bagaimana Gambaran Pengetahuan pasangan usia subur Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear di Desa Kecamatan Kabupaten Tahun .
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1.Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan pasangan usia subur Tentang Manfaat Pemeriksaan Pap Smear di Desa , Kecamatan Kab. Tahun .
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan umur.
2. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan pendidikan
3. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan Pekerjaan
4. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan Penghasilan
5. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear berdasarkan Sumber Informasi.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Akademi kebidanan
sebagai informasi atau bahan mahasiswa diperpustakaan.
1.4.2 Bagi pasangan usia subur di Desa Kec,
Sebagai informasi untuk menambah pengetahuan tentang manfaat pemeriksaan Pap Smear
1.4.3. Bagi peneliti
sebagai aplikasi ilmu yang telah penulis dapat selama pembelajaran di Akademi kebidanan .
1.4.4. Bagi peneliti selanjutnya
sebagai informasi atau bahan untuk melakukan penelitian.
Gambaran Pengetahuan PUS tentang Manfaat Pemeriksaan PAP Smear
Tidak ada komentar:
Posting Komentar