KTI SKRIPSI
Kinerja Puskesmas dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Dalam rangka konsep penyusunan strategi peningkatan kinerja, maka langkah yang akan dilakukan adalah mengembangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tersebut, terutama mengantisipasi perkembangan lingkungan internal maupun eksternal sebagai konsekwensi dari perkembangan era globalisasi dan penerapan liberalisasi ekonomi.
Tujuan organisasi yang telah ditetapkan wring tidak dapat diraih sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini dikarenakan tidak lain terjadinya gejolak dan kekisruhan ataupun perubahan yang terjadi pada lingkungan. Organisasi publik maupun privat didirikan tentu saja dengan tujuan yang berbeda-beda. Tujuan yang ditetapkan oleh suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh visi dan misi serta nilai¬-nilai yang ada dalam organisasi tersebut, oleh karenanya tujuan organisasi yang baik akan merefleksikan orientasinya pada visi dan misi organisasi.
Seperti halnya kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat maka perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius terutama yang berkaitan dengan SDM (sumber daya manusia) yang bekerja pada organisasi tersebut, sehingga dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi pencapaian tujuan organisasi maka dituntut kesadarannya, profesionalisme, kedisiplinan dan kinerja yang setinggi mungkin sehingga roda organisasi dapat berjalan dengan efektif dan efesien.
Dalam kaitannya hal tersebut diatas, maka untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sehat 2010 yang memuat harapan agar penduduk Indonesia memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata serta berkesinambungan. Walaupun demikian, berbagai fakta menyadarkan bahwa pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata itu masih jauh dari harapan masyarakat dan membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh untuk mencapainya. (Anonim, 2003 :1).
Berkaitan dengan pentingnya aspek kesehatan dalam rangka pembangunan nasional yang disesuaikan pada kondisi sosial budaya dan geografis penduduk Indonesia, maka pada bulan November 1967 Pemerintah Republik Indonesia merumuskan program kesehatan terpadu sesuai dengan kondisi social dan kemampuan rakyat Indonesia yang dinamakan dengan PUSKESMAS (Pusat Kesehatan Masyarakat) sebagai suatu pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu dan menyeluruh dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
Dewasa ini Puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah air dan bahkan untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas Induk dibantu oleh Puskesmas pembantu dan Puskesmas Keliling. Tercatat pada tahun 2002 jumlah Puskesmas diseluruh Indonesia adalah 7.277 unit dan Puskesmas Pembantu sebanyak 2L587 unit serta Puskesmas Keliling 5.084 unit (perahu 716 unit dan Ambulance 1.302). (Warta Kesehatan Indonesia Edisi Oktober 2002)
Adapun jumlah Puskesmas yang ada di seluruh Wilayah Sulawesi Tenggara sebanyak 148 unit yang tersebar disemua kecamatan. Khususnya di kecamatan Kabupaten terdapat I Puskesmas Induk dan memiliki 7 Puskesmas pembantu dan 4 buah Polindes serta 23 Posyandu yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan Dan salah satu Puskesmas induk yang terdapat di kecamatan adalah Puskesmas yang terdapat di kelurahan yang juga Ibu kota Kecamatan .(Arsip Puskemas 2004-2005).
Permasalahan yang kemudian muncul adalah aksebilitas, mutu pelayanan dan pemanfaatan Puskesmas serta kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya di Kecamatan serta cakupan kegiatan program pelayanan kesehatan pada masyarakat seluruhnya belum optimal dan terlaksana sesuai apa yang diharapkan, ini bisa dilihat dari bulan Februari - Maret 2006 jumlah pasien/pengunjung yang berobat di Puskesmas sebanyak 155 orang, kondisi ini menunjukan bahwa pemanfaatan Puskesmas sebagai rumah berobat masyarakat khususnya di Puskesmas masih sangat minim, masyarakat cenderung menggunakan tenaga dukun/ medis tradisional. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain (1). Kemampuan SDM (2). Kemampuan biaya (3). Ketersediaan sarana dan prasarana (4). Penempatan serta distribusi tenaga kesehatan. (Arsip pengunjung/pasien Puskesmas Februari - Maret 2006).
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas yang dikaitkan dengan dasar pentingnya kinerja Puskesmas dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Maka peneliti terdorong untuk melakukan kajian penelitian dengan judul penelitian : Kinerja PUSKESMAS (Pusat Kesehatan Masyarakat) Dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Studi Puskesmas Kecamatan Kabupaten .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka masalah yang akan ditelaah dan dikaji adalah masih kurang optimalnya peranan Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Oleh karena itu, agar penelitian ini lebih terarah dalam mengkaji masalah tersebut maka peneliti merumuskan pertanyaan sebagai berikut : Bagaimana Kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat?.
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas maka, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : Kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
a. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah khusunya Dinas Kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
b. Sebagai bahan masukan bagi para petugas medis/kesehatan khususnya petugas Puskesmas untuk meningkatkan tugas dan tanggungjawabnya sebagai petugas kesehatan serta dapat mencari langkah-¬langkah konkrit untuk peningkatan/perbaikan mutu pelayanan Puskesmas .
c. Sebagai bahan informasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang relevan dengan penelitian ini.
silahkan download KTI SKRIPSI
Kinerja Puskesmas dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Kinerja Puskesmas dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangDalam rangka konsep penyusunan strategi peningkatan kinerja, maka langkah yang akan dilakukan adalah mengembangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tersebut, terutama mengantisipasi perkembangan lingkungan internal maupun eksternal sebagai konsekwensi dari perkembangan era globalisasi dan penerapan liberalisasi ekonomi.
Tujuan organisasi yang telah ditetapkan wring tidak dapat diraih sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini dikarenakan tidak lain terjadinya gejolak dan kekisruhan ataupun perubahan yang terjadi pada lingkungan. Organisasi publik maupun privat didirikan tentu saja dengan tujuan yang berbeda-beda. Tujuan yang ditetapkan oleh suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh visi dan misi serta nilai¬-nilai yang ada dalam organisasi tersebut, oleh karenanya tujuan organisasi yang baik akan merefleksikan orientasinya pada visi dan misi organisasi.
Seperti halnya kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat maka perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius terutama yang berkaitan dengan SDM (sumber daya manusia) yang bekerja pada organisasi tersebut, sehingga dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi pencapaian tujuan organisasi maka dituntut kesadarannya, profesionalisme, kedisiplinan dan kinerja yang setinggi mungkin sehingga roda organisasi dapat berjalan dengan efektif dan efesien.
Dalam kaitannya hal tersebut diatas, maka untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sehat 2010 yang memuat harapan agar penduduk Indonesia memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata serta berkesinambungan. Walaupun demikian, berbagai fakta menyadarkan bahwa pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata itu masih jauh dari harapan masyarakat dan membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh untuk mencapainya. (Anonim, 2003 :1).
Berkaitan dengan pentingnya aspek kesehatan dalam rangka pembangunan nasional yang disesuaikan pada kondisi sosial budaya dan geografis penduduk Indonesia, maka pada bulan November 1967 Pemerintah Republik Indonesia merumuskan program kesehatan terpadu sesuai dengan kondisi social dan kemampuan rakyat Indonesia yang dinamakan dengan PUSKESMAS (Pusat Kesehatan Masyarakat) sebagai suatu pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu dan menyeluruh dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
Dewasa ini Puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah air dan bahkan untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas Induk dibantu oleh Puskesmas pembantu dan Puskesmas Keliling. Tercatat pada tahun 2002 jumlah Puskesmas diseluruh Indonesia adalah 7.277 unit dan Puskesmas Pembantu sebanyak 2L587 unit serta Puskesmas Keliling 5.084 unit (perahu 716 unit dan Ambulance 1.302). (Warta Kesehatan Indonesia Edisi Oktober 2002)
Adapun jumlah Puskesmas yang ada di seluruh Wilayah Sulawesi Tenggara sebanyak 148 unit yang tersebar disemua kecamatan. Khususnya di kecamatan Kabupaten terdapat I Puskesmas Induk dan memiliki 7 Puskesmas pembantu dan 4 buah Polindes serta 23 Posyandu yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan Dan salah satu Puskesmas induk yang terdapat di kecamatan adalah Puskesmas yang terdapat di kelurahan yang juga Ibu kota Kecamatan .(Arsip Puskemas 2004-2005).
Permasalahan yang kemudian muncul adalah aksebilitas, mutu pelayanan dan pemanfaatan Puskesmas serta kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya di Kecamatan serta cakupan kegiatan program pelayanan kesehatan pada masyarakat seluruhnya belum optimal dan terlaksana sesuai apa yang diharapkan, ini bisa dilihat dari bulan Februari - Maret 2006 jumlah pasien/pengunjung yang berobat di Puskesmas sebanyak 155 orang, kondisi ini menunjukan bahwa pemanfaatan Puskesmas sebagai rumah berobat masyarakat khususnya di Puskesmas masih sangat minim, masyarakat cenderung menggunakan tenaga dukun/ medis tradisional. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain (1). Kemampuan SDM (2). Kemampuan biaya (3). Ketersediaan sarana dan prasarana (4). Penempatan serta distribusi tenaga kesehatan. (Arsip pengunjung/pasien Puskesmas Februari - Maret 2006).
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas yang dikaitkan dengan dasar pentingnya kinerja Puskesmas dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Maka peneliti terdorong untuk melakukan kajian penelitian dengan judul penelitian : Kinerja PUSKESMAS (Pusat Kesehatan Masyarakat) Dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Studi Puskesmas Kecamatan Kabupaten .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka masalah yang akan ditelaah dan dikaji adalah masih kurang optimalnya peranan Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Oleh karena itu, agar penelitian ini lebih terarah dalam mengkaji masalah tersebut maka peneliti merumuskan pertanyaan sebagai berikut : Bagaimana Kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat?.
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas maka, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : Kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
a. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah khusunya Dinas Kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
b. Sebagai bahan masukan bagi para petugas medis/kesehatan khususnya petugas Puskesmas untuk meningkatkan tugas dan tanggungjawabnya sebagai petugas kesehatan serta dapat mencari langkah-¬langkah konkrit untuk peningkatan/perbaikan mutu pelayanan Puskesmas .
c. Sebagai bahan informasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang relevan dengan penelitian ini.
Kinerja Puskesmas dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar