KTI SKRIPSI
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi dengan Ketetapan Waktu Pemberian Imunisasi DPT HB Kombinasi pada Bayi 2-11 Bulan
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi dengan Ketetapan Waktu Pemberian Imunisasi DPT HB Kombinasi pada Bayi 2-11 Bulan
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi dengan Ketetapan Waktu Pemberian Imunisasi DPT HB Kombinasi pada Bayi 2-11 Bulan
ABSTRAK
Pengetahuan dasar dalam pemberian imunisasi dapat membantu seorang ibu untuk mengetahui apa yang harus dilakukan. Dengan pengetahuan yang dimiliki ibu tentang ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi pada bayi usia 2-11 bulan akan membuat vaksin bekerja secara Efektif dan perlindungan yang diberikan bisa mencapai maksimal dan pemberian imunisasinya bisa tepat waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu dengan ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi pada bayi usia 2-11 bulan di posyandu desa Kecamatan Kabupaten .
Penelitian ini Analitik yaitu suatu penelitian yang menyelidiki hubungan sebab akibat antara variabel independent dan variabel dependent. Populasi penelitian adalah ibu yang mempunyai bayi usia 2-11 bulan di Desa Kecamatan Kabupaten .Besar sampel sebanyak 36 ibu bayi. Tehnik sampel yang digunakan adalah Teknik Sampling Consucutive. Variabel yang diteliti yaitu pengetahuan ibu sebagai variabel independent dan ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi pada bayi usia 2-11 bulan sebagai variable dependen. Data dikumpulkan dari ibu bayi digunakan instrument kuesioner. Kemudian dianalisa dengan Uji statistic chi Square (x2) dengan menentukan tingkat signifikan yang sesuai 0,01 atau 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa setengah dari ibu bayi 18 (50%) tepat dalam pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi dan setengah dari ibu bayi 18 (50%) tidak tepat dalam pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi. Hasil uji square didapatkan nilai x2 hitung 0,24 sedangkan nilai x2 tabel 2 dengan nilai x2 hitung < x2 tabel hitung, maka H0 : diterima artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan dan ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi pada bayi usia 2-11 bulan di Posyandu Desa Kecamatan Kabupaten .
Pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT HB Kombinasi sangat berbeda-beda dan sangat dipengaruhi oleh banyak factor. Dengan pengetahuan ibu yang dimiliki diharapkan berpengaruh baik terhadap ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi pada bayi usia 2-11 bulan.
Kata kunci : Pengetahuan ibu, ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai penyakit infeksi pada anak antara lain poliomelitis, campak, diptheri, pertusis atau tetanus dan Tubercolusis atau TBC dapat dicegah dengan pemberian imunisasi pada bayi. Pemberian imunisasi pada anak sangat penting untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas terdapat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (Depkes RI, 1987).
Pemerintah melalui Departemen Kesehatan RI telah merencanakan Program Pengembangan Imunisasi (PPI) dengan 7 imunisasi wajib bagi anak salah satunya imunisasi DPT dan HB Kombinasi (Hepatitis B) yang tujuannya adalah memberikan perlindungan secara aktif terhadap penyakit Diptheria, Pertusis, Tetanus dan Hepatitis B (Depkes RI, 1999). Imunisasi DPT HB kombinasi ini diberikan 3 kali sejak bayi berusia 2 bulan dengan selang waktu antara penyuntikan I, II, III minimal 4 minggu. Dengan selang waktu tersebut vaksin HB dapat bekerja secara efektif dan perlindungan yang diberikan bisa mencapai maksimal, sehingga dapat mengurangi terjadi diphtheria, pertusis, tetanus dan Hepatitis B (IKA FKUI, 1985). Reaksi imunisai ini adalah biasanya terjadi demam ringan, pembengkakan dan rasa nyeri di tempat suntikan. Berkat kemajuan teknologi pembuatan vaksin, telah dimungkinkan vaksin DPT dan Hepatitis B dikombinasikan dalam satu preparat tunggal (DPT / HB Kombinasi) berdasarkan hasil penelitian dengan berbagai dosis dan berdasarkan rekomendasi dari para ahli dipilih kombinasi DPT dengan dosis HB 5mg (DPT/HB Kombinasi ) dengan danya DPT / HB kombinasi tersebut pemberian imunisasi menjadi lebih sederhana dan menghasilkan tingkat cakupan yang setara antara HB atau DPT (Depkes Im 36, 2005).
Penyebab tidak ketepatan pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi adalah reaksi dari imunisasi yaitu demam yang menyebabkan ibu bayi takut mengimunisasikan bayinya.
Berdasarkan data yang diperoleh di Kabupaten pada bulan Agustus pencapaian di DPT HB I dan III adalah 80% dan di Kecamatan pencapaian DPT I HB kombinasi dan III 78%. Dari hasil studi penelitian yang dilakukan di posyandu Desa Kecamatan dengan menggunakan kuesioner pada tanggal 1 sampai 31 Desember, didapatkan ketepatan pemberian imunisasi DPT HB kombinasi I, II, III terdapat 22 bayi (61,1%) dan tidak tepat pemberiannya terdapat 14 bayi (38,8%).
Imunisasi DPT HB Kombinasi akan mengakibatkan sedikit demam sebagai pertanda vaksin telah merangsang tubuh untuk membuat zat penolak terhadap penyakit Defteri, Pertusis, Tetanus, dan Hepatitis. Demam tersebut akan segera sembuh dan menghilang. Salah satu efek samping dari imunisasi DPT HB kombinasi adalah demam atau panas. Inilah yang menyebabkan ibu-ibu menjadi takut mengimunisasikan bayinya sehingga sudah waktunya di imunisasi menjadi ditunda karena khawatir bayinya akan menjadi demam.
Sebab-sebab ketidaktepatan pemberian imunisasi DPT HB kombinasi pada bayi yang ditemukan pada saat penelitian di Posyandu Desa Kecamatan Kabupaten disebabkan karena adanya efek samping reaksi vaksin yang timbul yaitu demam, maka ibu takut membawa bayinya ke Posyandu untuk kunjungan ulang imunisasi DPT HB kombinasi karena khawatir anaknya akan demam lagi (Dep.Kes.RI, 2006)
Pengetahuan tentang pemberian imunisasi DPT HB I, II, III secara tepat pada waktunya memegang peranan yang penting untuk mencapai tujuan imunisasi dengan baik dalam hal ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi I, II, III secara tepat diperlukan kerja sama antara petugas kesehatan. Bidan bersama kader serta tokoh masyarakat diberikan pendidikan kesehatan secara berkesinambungan sehingga nantinya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi. Selain itu juga memberikan pelayanan imunisasi secara terpadu dengan program lain dalam kegiatan posyandu. Memberikan penyuluhan sangat penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Melakukan pemantauan secara terus-menerus dan teratur juga perlu dilakukan.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas peneliti bermaksud untuk mengetahui hubungan pengetahuan itu dengan ketepatan waktu pemberian imunisasi HB Kombinasi I, II, III di posyandu Desa Kecamatan Kabupaten .
1.2 Rumusan Masalah
Hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan ketetapan waktu pemberian imunisasi DPT HB kombinasi pada bayi 2-11 bulan di posyandu Desa Kecamatan Kabupaten .
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB kombinasi di posyandu Desa Kecamatan .
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi pengetahuan ibu di posyandu Desa Kecamatan
1.3.2.2 Mengidentifikasi ketepatan waktu pemberian imunisasi HB kombinasi di posyandu Desa Kecamatan
1.3.2.3 Menganalisa hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB kombinasi Desa Kecamatan
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1.4.1 Bagi Ibu
Memberi tambahan pengetahuan tentang pentingnya ketepatan waktu pemberian imunisasi.
1.4.2 Bagi Peneliti
Dapat dijadikan bahan penelitian selanjutnya.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan informasi dan kelengkapan literatur khususnya yang berhubungan dengan ketapatan waktu pemberian imunisasi.
1.4.4 Bagi Polindes atau Puskesmas
Dapat digunakan sebagai acuan atau sumber informasi pada saat memberikan pendidikan atau penyuluhan kesehatan tentang pentingnya imunisasi.
silahkan download KTI SKRIPSI Pengetahuan dasar dalam pemberian imunisasi dapat membantu seorang ibu untuk mengetahui apa yang harus dilakukan. Dengan pengetahuan yang dimiliki ibu tentang ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi pada bayi usia 2-11 bulan akan membuat vaksin bekerja secara Efektif dan perlindungan yang diberikan bisa mencapai maksimal dan pemberian imunisasinya bisa tepat waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu dengan ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi pada bayi usia 2-11 bulan di posyandu desa Kecamatan Kabupaten .
Penelitian ini Analitik yaitu suatu penelitian yang menyelidiki hubungan sebab akibat antara variabel independent dan variabel dependent. Populasi penelitian adalah ibu yang mempunyai bayi usia 2-11 bulan di Desa Kecamatan Kabupaten .Besar sampel sebanyak 36 ibu bayi. Tehnik sampel yang digunakan adalah Teknik Sampling Consucutive. Variabel yang diteliti yaitu pengetahuan ibu sebagai variabel independent dan ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi pada bayi usia 2-11 bulan sebagai variable dependen. Data dikumpulkan dari ibu bayi digunakan instrument kuesioner. Kemudian dianalisa dengan Uji statistic chi Square (x2) dengan menentukan tingkat signifikan yang sesuai 0,01 atau 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa setengah dari ibu bayi 18 (50%) tepat dalam pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi dan setengah dari ibu bayi 18 (50%) tidak tepat dalam pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi. Hasil uji square didapatkan nilai x2 hitung 0,24 sedangkan nilai x2 tabel 2 dengan nilai x2 hitung < x2 tabel hitung, maka H0 : diterima artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan dan ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi pada bayi usia 2-11 bulan di Posyandu Desa Kecamatan Kabupaten .
Pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT HB Kombinasi sangat berbeda-beda dan sangat dipengaruhi oleh banyak factor. Dengan pengetahuan ibu yang dimiliki diharapkan berpengaruh baik terhadap ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi pada bayi usia 2-11 bulan.
Kata kunci : Pengetahuan ibu, ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai penyakit infeksi pada anak antara lain poliomelitis, campak, diptheri, pertusis atau tetanus dan Tubercolusis atau TBC dapat dicegah dengan pemberian imunisasi pada bayi. Pemberian imunisasi pada anak sangat penting untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas terdapat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (Depkes RI, 1987).
Pemerintah melalui Departemen Kesehatan RI telah merencanakan Program Pengembangan Imunisasi (PPI) dengan 7 imunisasi wajib bagi anak salah satunya imunisasi DPT dan HB Kombinasi (Hepatitis B) yang tujuannya adalah memberikan perlindungan secara aktif terhadap penyakit Diptheria, Pertusis, Tetanus dan Hepatitis B (Depkes RI, 1999). Imunisasi DPT HB kombinasi ini diberikan 3 kali sejak bayi berusia 2 bulan dengan selang waktu antara penyuntikan I, II, III minimal 4 minggu. Dengan selang waktu tersebut vaksin HB dapat bekerja secara efektif dan perlindungan yang diberikan bisa mencapai maksimal, sehingga dapat mengurangi terjadi diphtheria, pertusis, tetanus dan Hepatitis B (IKA FKUI, 1985). Reaksi imunisai ini adalah biasanya terjadi demam ringan, pembengkakan dan rasa nyeri di tempat suntikan. Berkat kemajuan teknologi pembuatan vaksin, telah dimungkinkan vaksin DPT dan Hepatitis B dikombinasikan dalam satu preparat tunggal (DPT / HB Kombinasi) berdasarkan hasil penelitian dengan berbagai dosis dan berdasarkan rekomendasi dari para ahli dipilih kombinasi DPT dengan dosis HB 5mg (DPT/HB Kombinasi ) dengan danya DPT / HB kombinasi tersebut pemberian imunisasi menjadi lebih sederhana dan menghasilkan tingkat cakupan yang setara antara HB atau DPT (Depkes Im 36, 2005).
Penyebab tidak ketepatan pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi adalah reaksi dari imunisasi yaitu demam yang menyebabkan ibu bayi takut mengimunisasikan bayinya.
Berdasarkan data yang diperoleh di Kabupaten pada bulan Agustus pencapaian di DPT HB I dan III adalah 80% dan di Kecamatan pencapaian DPT I HB kombinasi dan III 78%. Dari hasil studi penelitian yang dilakukan di posyandu Desa Kecamatan dengan menggunakan kuesioner pada tanggal 1 sampai 31 Desember, didapatkan ketepatan pemberian imunisasi DPT HB kombinasi I, II, III terdapat 22 bayi (61,1%) dan tidak tepat pemberiannya terdapat 14 bayi (38,8%).
Imunisasi DPT HB Kombinasi akan mengakibatkan sedikit demam sebagai pertanda vaksin telah merangsang tubuh untuk membuat zat penolak terhadap penyakit Defteri, Pertusis, Tetanus, dan Hepatitis. Demam tersebut akan segera sembuh dan menghilang. Salah satu efek samping dari imunisasi DPT HB kombinasi adalah demam atau panas. Inilah yang menyebabkan ibu-ibu menjadi takut mengimunisasikan bayinya sehingga sudah waktunya di imunisasi menjadi ditunda karena khawatir bayinya akan menjadi demam.
Sebab-sebab ketidaktepatan pemberian imunisasi DPT HB kombinasi pada bayi yang ditemukan pada saat penelitian di Posyandu Desa Kecamatan Kabupaten disebabkan karena adanya efek samping reaksi vaksin yang timbul yaitu demam, maka ibu takut membawa bayinya ke Posyandu untuk kunjungan ulang imunisasi DPT HB kombinasi karena khawatir anaknya akan demam lagi (Dep.Kes.RI, 2006)
Pengetahuan tentang pemberian imunisasi DPT HB I, II, III secara tepat pada waktunya memegang peranan yang penting untuk mencapai tujuan imunisasi dengan baik dalam hal ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemberian imunisasi DPT HB Kombinasi I, II, III secara tepat diperlukan kerja sama antara petugas kesehatan. Bidan bersama kader serta tokoh masyarakat diberikan pendidikan kesehatan secara berkesinambungan sehingga nantinya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi. Selain itu juga memberikan pelayanan imunisasi secara terpadu dengan program lain dalam kegiatan posyandu. Memberikan penyuluhan sangat penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Melakukan pemantauan secara terus-menerus dan teratur juga perlu dilakukan.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas peneliti bermaksud untuk mengetahui hubungan pengetahuan itu dengan ketepatan waktu pemberian imunisasi HB Kombinasi I, II, III di posyandu Desa Kecamatan Kabupaten .
1.2 Rumusan Masalah
Hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan ketetapan waktu pemberian imunisasi DPT HB kombinasi pada bayi 2-11 bulan di posyandu Desa Kecamatan Kabupaten .
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB kombinasi di posyandu Desa Kecamatan .
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi pengetahuan ibu di posyandu Desa Kecamatan
1.3.2.2 Mengidentifikasi ketepatan waktu pemberian imunisasi HB kombinasi di posyandu Desa Kecamatan
1.3.2.3 Menganalisa hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan ketepatan waktu pemberian imunisasi DPT HB kombinasi Desa Kecamatan
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1.4.1 Bagi Ibu
Memberi tambahan pengetahuan tentang pentingnya ketepatan waktu pemberian imunisasi.
1.4.2 Bagi Peneliti
Dapat dijadikan bahan penelitian selanjutnya.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan informasi dan kelengkapan literatur khususnya yang berhubungan dengan ketapatan waktu pemberian imunisasi.
1.4.4 Bagi Polindes atau Puskesmas
Dapat digunakan sebagai acuan atau sumber informasi pada saat memberikan pendidikan atau penyuluhan kesehatan tentang pentingnya imunisasi.
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi dengan Ketetapan Waktu Pemberian Imunisasi DPT HB Kombinasi pada Bayi 2-11 Bulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar