KTI SKRIPSI
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Anemia
Anemi adalah turunnya kadar hemoglobin kurang dari 12.09/100 ml darah pada wanita yang tidak hamil dan kurang dari 10.09/100 ml darah pada wanita hamil. Pengetahuan dan sikap ibu tentang anemi merupakan salah satu faktor berpengaruh terhadap kejadian anemi pada masa kehamilan.
Berdasarkan fenomena diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang ‘‘Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Anemi di Wilayah kerja Puskesmas tahun ”. Jenis penelitian adalah Deskriptif analitik dengan desain Cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Maret s/d April .Populasi dalam penelitian ini ibu hamil yang berjumlah 120 orang dan 30 orang dijadikan sampel.
Hasil analisa univariat 86,7% responden tingkat pengetahuannya tinggi, 86,7% responden memiliki sikap positif. Pada analisa bivariat didapat p value 0,004 > α 0,05 sehingga dapat dinyatakan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang Anemi di wilayah kerja Puskesmas tahun
Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar memberikan informasi dan penyuluhan yang lebih banyak tentang makanan yang bergizi dan ekonomis dalam mencegah anemi dalam masa Kehamilan. Pada ibu hamil dianjurkan memakan makanan yang bergizi agar kehamilannya bisa sehat dan bayi yang dilahirkan juga akan sehat
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap bangsa agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia (Depkes, RI, 1995 : 5).
Untuk mewujudkan visi Indonesia sehat 2010 ditetapkan 4 misi pembangunan kesehatan sebagai berikut antara lain : menggerakan pembangunan nasional berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat, memelihara dan meningkatkan kesehatan indifidu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungan (Depkes RI, 1995 :5).
Upaya menanggulangi kesehatan individu salah satunya berupa asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat besar 15 % dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara (mamae), volume darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin sebesar 40 % dan sisanya 60 % digunakan untuk pertumbuhan ibunya (Mellyna Huliana, 2005 : 68).
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar hemoglobin serta hemitokrit dibawah norma (Brunner & Sueldart, 2002 : 935).
Perubahan fisiologis yang terjadi dalam masa kehamilan mengakibatkan penurunan Hb secara progresif sampai sekitar minggu ke – 30 yang secara fisiologis masih normal. (depkes RI Jakarta, 2002 :2).
Definisi anemia yang secara umum dapat diterima adalah turunya kadar hemoglobin kurang dari 12,09/100 ml darah pada wanita yang tidak hamil dan kurang dari 10,09/100 ml darah pada wanita hamil. Anemia yang terkait dengan kehamilan adalah anemia, definisi besi (hamper 95 %), (Helen varness, dkk, 2002 :152 ).
Menurut WHO kejadian anemia ibu hamil berkisar antara 20 % sampai 89 % dengan menetapkan Hb 11 gram sebagai dasarnya. Pemeriksaan Hb secara rutin selama kehamilan merupakan kegiatan yang umumnya dilakukan untuk mendeteksi anemia. Namun ada kecendrungan bahwa kegiatan ini tidak dilaksanakan secara optimal selama masa kehamilan (ida bagus Gde manuaba, 1998 : 92).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, tiap tahunnya sekitar 14.180 perempuan Indonesia meninggal karena hamil dan melahirkan. Sedangkan di dunia mencapai lebih dari 500 ribu orang.
ADB (Anemia defisiensi besi ) pada kehamilan di negara maju rata-rata 18% (Baker., 2000) dan rata-rata anemia pada ibu hamil di Indonesia sekitar 63,5% (Muhilal, 80,0% tahun 2004). Sebelumnya, Sastromidjojo (2003) mendapatkan proporsi ADB adalah dari seluruh kehamilan dan relatif menetap dalam dua dekade terakhir. Hasil SKRT tahun 1995 menunjukkn bahwa anemia pada ibu hamil adalah 50,9% (Depkes, 1999). Di Bali ADB pada wanita hamil adalah 46,2% (www.anemidiidonesia.com/suega).
Dari hasil survey kesehatan rumah tangga ( SKRT )tahu 1992 menemukan bahwa angka prevalensia anemia gizi ibu hamil cukup tinggi yaitu 82,6% di Sumatra Barat.
Anjuran program nasional Indonesia dalam pemberian guma/hari elemental zat besi dan 50 gram asam folat untuk profikasi anemia. Program depkes RI memberikan 90 tablet zat besi selama 3 bulan (depkes Ri, 2002 : 3).
Tabel 1.1
Angka Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Dari Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun
No Puskesmas Jumlah ibu hamil Jumlah Anemia
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23 470
389
201
189
333
618
366
754
441
195
765
148
307
286
338
151
536
264
682
256
783
237
451 50
105
33
33
38
29
37
199
48
45
108
22
37
30
210
1
74
20
148
74
20
23
29
Laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten angka ibu hamil Anemia pada tahun sebanyak 74 orang ibu hamil yang Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas .
Data yang peneliti peroleh tentang angka kejadian anemia pada ibu hamil dari bulan januari sampai Desember tahun di wilayah kerja puskesmas didapat 184 orang yang anemi. Angka tersebut menyatakan bahwa ibu hamil yang berada di puskesmas bulan Januari s/d Desember mengalami anemia cukup tinggi
Tabel 1.2
Jumlah Kunjungan Ibu Hamil di Puskesmas Kec V koto Bulan Agustus s/d April
No Bulan Jumlah Kunjungan Jumlah Kunjungan per bulan
Lama Baru
1 Agustus 18 15 33
2 September 10 5 15
3 Oktober 17 11 28
4 November 15 13 28
5 Desember 4 13 17
6 Januari 15 9 24
7 Februari 13 12 25
8 Maret 12 18 30
9 April 16 2 18
Sumber : Laporan bulanan KIA puskesmas tahun
Dari jumlah kunjungan ibu hamil di puskesmas dalam bulan Januari s/d Desembar adalah sebanyak 517 orang. Dari jumlah ibu hamil tersebut yang Anemia adalah 184 orang..
Jumlah kunjungan ibu hamil bulan Agustus – April ditemukan 218 orang jumlah ibu hamil dari hamil 1 – 9 bulan. Dampak dari anemia sudah terlihat dengan ditemukanya kasus bayi dengan berat badan rendah sebanyak 6 orang pada Tahun .
Dari wawancara dari 8 orang ibu hamil yang penulis wawancarai 5 diantaranya dinyatakan tidak mengetahui tentang anemia dan bahaya terhadap kehamilan ibu – ibu tersebut. Saat menanyakan pola makannya ibu hamil mereka saat hamil suka makan makanan berupa mie, apa yang disukai tidak melihat apa kandungan nilai gizinya. Pada saat datang ke Puskesmas ada yang berat badanya sesuai dengan usia kehamilan dan adapula yang tidak. .
Berdasarkan penomena maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang anemia di puskesmas .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka penulis merumuskan permasalahan penelitian yaitu bagaimana hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang anemia berdasarkan kunjungan ibu hamil di puskesmas .
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang anemia di puskesmas
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia pada ibu hamil.
b. Untuk mengetahui tingkat sikap ibu hamil tentang anemia pada ibu hamil.
c. Untuk mengetahui kejadian anemia pada ibu hamil.
d. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
e. Untuk mengetahui hubungan sikap ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi penulis dapat meningkatkan wawasan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang anemia yang membahayakan kehamilan.
2. Sebagai tugas akhir bagi peneliti untuk menyelesaikan pendidikan D.III pada Akademi Keperawatan Pemerintah Daerah Kabupaten .
Data yang dikumpulkan berupa data dasar yang bisa dijadikan sebagai bahan penelitian untuk selanjutnya.
silahkan download KTI SKRIPSI
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Anemia
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Anemia
ABSTRAK
Menurut WHO kejadian anemi ibu hamil berkisar 20% sampai 89%. Pemeriksaan Hb secara rutin selama kehamilan merupakan kegiatan yang umumnya dilakukan untuk mendeteksi anemi. Rata-rata anemi pada ibu hamil di Indonesia sekitar 46,2% pada tahun 2002 (www.anemidiidonesia.com/suega). Wilayah kerja Puskesmas tercatat sebagai salah satu wilayah yang tingkat anemi-nya cukup tinggi di Sumatera Barat. (Dinkes Sumbar : 2007).Anemi adalah turunnya kadar hemoglobin kurang dari 12.09/100 ml darah pada wanita yang tidak hamil dan kurang dari 10.09/100 ml darah pada wanita hamil. Pengetahuan dan sikap ibu tentang anemi merupakan salah satu faktor berpengaruh terhadap kejadian anemi pada masa kehamilan.
Berdasarkan fenomena diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang ‘‘Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Anemi di Wilayah kerja Puskesmas tahun ”. Jenis penelitian adalah Deskriptif analitik dengan desain Cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Maret s/d April .Populasi dalam penelitian ini ibu hamil yang berjumlah 120 orang dan 30 orang dijadikan sampel.
Hasil analisa univariat 86,7% responden tingkat pengetahuannya tinggi, 86,7% responden memiliki sikap positif. Pada analisa bivariat didapat p value 0,004 > α 0,05 sehingga dapat dinyatakan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang Anemi di wilayah kerja Puskesmas tahun
Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar memberikan informasi dan penyuluhan yang lebih banyak tentang makanan yang bergizi dan ekonomis dalam mencegah anemi dalam masa Kehamilan. Pada ibu hamil dianjurkan memakan makanan yang bergizi agar kehamilannya bisa sehat dan bayi yang dilahirkan juga akan sehat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangTujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap bangsa agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia (Depkes, RI, 1995 : 5).
Untuk mewujudkan visi Indonesia sehat 2010 ditetapkan 4 misi pembangunan kesehatan sebagai berikut antara lain : menggerakan pembangunan nasional berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat, memelihara dan meningkatkan kesehatan indifidu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungan (Depkes RI, 1995 :5).
Upaya menanggulangi kesehatan individu salah satunya berupa asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat besar 15 % dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara (mamae), volume darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin sebesar 40 % dan sisanya 60 % digunakan untuk pertumbuhan ibunya (Mellyna Huliana, 2005 : 68).
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar hemoglobin serta hemitokrit dibawah norma (Brunner & Sueldart, 2002 : 935).
Perubahan fisiologis yang terjadi dalam masa kehamilan mengakibatkan penurunan Hb secara progresif sampai sekitar minggu ke – 30 yang secara fisiologis masih normal. (depkes RI Jakarta, 2002 :2).
Definisi anemia yang secara umum dapat diterima adalah turunya kadar hemoglobin kurang dari 12,09/100 ml darah pada wanita yang tidak hamil dan kurang dari 10,09/100 ml darah pada wanita hamil. Anemia yang terkait dengan kehamilan adalah anemia, definisi besi (hamper 95 %), (Helen varness, dkk, 2002 :152 ).
Menurut WHO kejadian anemia ibu hamil berkisar antara 20 % sampai 89 % dengan menetapkan Hb 11 gram sebagai dasarnya. Pemeriksaan Hb secara rutin selama kehamilan merupakan kegiatan yang umumnya dilakukan untuk mendeteksi anemia. Namun ada kecendrungan bahwa kegiatan ini tidak dilaksanakan secara optimal selama masa kehamilan (ida bagus Gde manuaba, 1998 : 92).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, tiap tahunnya sekitar 14.180 perempuan Indonesia meninggal karena hamil dan melahirkan. Sedangkan di dunia mencapai lebih dari 500 ribu orang.
ADB (Anemia defisiensi besi ) pada kehamilan di negara maju rata-rata 18% (Baker., 2000) dan rata-rata anemia pada ibu hamil di Indonesia sekitar 63,5% (Muhilal, 80,0% tahun 2004). Sebelumnya, Sastromidjojo (2003) mendapatkan proporsi ADB adalah dari seluruh kehamilan dan relatif menetap dalam dua dekade terakhir. Hasil SKRT tahun 1995 menunjukkn bahwa anemia pada ibu hamil adalah 50,9% (Depkes, 1999). Di Bali ADB pada wanita hamil adalah 46,2% (www.anemidiidonesia.com/suega).
Dari hasil survey kesehatan rumah tangga ( SKRT )tahu 1992 menemukan bahwa angka prevalensia anemia gizi ibu hamil cukup tinggi yaitu 82,6% di Sumatra Barat.
Anjuran program nasional Indonesia dalam pemberian guma/hari elemental zat besi dan 50 gram asam folat untuk profikasi anemia. Program depkes RI memberikan 90 tablet zat besi selama 3 bulan (depkes Ri, 2002 : 3).
Tabel 1.1
Angka Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Dari Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Tahun
No Puskesmas Jumlah ibu hamil Jumlah Anemia
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23 470
389
201
189
333
618
366
754
441
195
765
148
307
286
338
151
536
264
682
256
783
237
451 50
105
33
33
38
29
37
199
48
45
108
22
37
30
210
1
74
20
148
74
20
23
29
Laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten angka ibu hamil Anemia pada tahun sebanyak 74 orang ibu hamil yang Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas .
Data yang peneliti peroleh tentang angka kejadian anemia pada ibu hamil dari bulan januari sampai Desember tahun di wilayah kerja puskesmas didapat 184 orang yang anemi. Angka tersebut menyatakan bahwa ibu hamil yang berada di puskesmas bulan Januari s/d Desember mengalami anemia cukup tinggi
Tabel 1.2
Jumlah Kunjungan Ibu Hamil di Puskesmas Kec V koto Bulan Agustus s/d April
No Bulan Jumlah Kunjungan Jumlah Kunjungan per bulan
Lama Baru
1 Agustus 18 15 33
2 September 10 5 15
3 Oktober 17 11 28
4 November 15 13 28
5 Desember 4 13 17
6 Januari 15 9 24
7 Februari 13 12 25
8 Maret 12 18 30
9 April 16 2 18
Sumber : Laporan bulanan KIA puskesmas tahun
Dari jumlah kunjungan ibu hamil di puskesmas dalam bulan Januari s/d Desembar adalah sebanyak 517 orang. Dari jumlah ibu hamil tersebut yang Anemia adalah 184 orang..
Jumlah kunjungan ibu hamil bulan Agustus – April ditemukan 218 orang jumlah ibu hamil dari hamil 1 – 9 bulan. Dampak dari anemia sudah terlihat dengan ditemukanya kasus bayi dengan berat badan rendah sebanyak 6 orang pada Tahun .
Dari wawancara dari 8 orang ibu hamil yang penulis wawancarai 5 diantaranya dinyatakan tidak mengetahui tentang anemia dan bahaya terhadap kehamilan ibu – ibu tersebut. Saat menanyakan pola makannya ibu hamil mereka saat hamil suka makan makanan berupa mie, apa yang disukai tidak melihat apa kandungan nilai gizinya. Pada saat datang ke Puskesmas ada yang berat badanya sesuai dengan usia kehamilan dan adapula yang tidak. .
Berdasarkan penomena maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang anemia di puskesmas .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka penulis merumuskan permasalahan penelitian yaitu bagaimana hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang anemia berdasarkan kunjungan ibu hamil di puskesmas .
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang anemia di puskesmas
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia pada ibu hamil.
b. Untuk mengetahui tingkat sikap ibu hamil tentang anemia pada ibu hamil.
c. Untuk mengetahui kejadian anemia pada ibu hamil.
d. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
e. Untuk mengetahui hubungan sikap ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi penulis dapat meningkatkan wawasan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang anemia yang membahayakan kehamilan.
2. Sebagai tugas akhir bagi peneliti untuk menyelesaikan pendidikan D.III pada Akademi Keperawatan Pemerintah Daerah Kabupaten .
Data yang dikumpulkan berupa data dasar yang bisa dijadikan sebagai bahan penelitian untuk selanjutnya.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Anemia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar