KTI SKRIPSI
Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif terhadap Status Gizi pada Bayi Usia 6 Bulan
Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal untuk meningkatkan mutu kehidupan bangsa, keadaan gizi yang baik merupakan salah satu unsur penting. Kekurangan gizi, terutama pada anak-anak akan menghambat proses tumbuh kembang anak. Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap faktor tumbuh kembang anak, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Lingkungan disini merupakan lingkungan bio–psiko–sosial yang mempengaruhi individu setiap hari mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya. Faktor lingkungan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang.(1)
Pertumbuhan terjadi pada seseorang meliputi perubahan fisik, berpikir, berperasaan, bertingkah laku dan lain-lain, sedangkan perkembangan yang dialami seorang anak merupakan rangkaian perubahan secara teratur dari satu tahap perkembangan ke tahap perkembangan berikutnya, dan berlaku secara umum, misal : anak berdiri dengan satu kaki, berjingkat (berjinjit), berjalan, menaiki tangga, berlari dan seterusnya.(1)
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh, termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan usia sekitar enam bulan. Pemberian ASI tanpa pemberian makanan lain selama enam bulan tersebut dengan menyusui secara eksklusif.(2)
Pertumbuhan otak akan menentukan tingkat intelegensi seseorang yang dimulai sejak trimester ketiga umur kehamilan dan akan berakhir dalam periode 5-6 bulan pertama setelah kelahiran.(3)
Menurut Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2002 – 2003 pada tahun 2003 terdapat sekitar 6,7 juta balita (27,3%) menderita gizi kurang dan 1,5 juta diantaranya gizi buruk. Anemia defisiensi besi dijumpai pada sekitar 8,1 juta anak. Apabila dikaitkan dengan pemberian ASI ekslusif, keadaan ini cukup memprihatinkan.(4)
Menurut SDKI tahun 1997 dan 2002, lebih dari 95% ibu pernah menyusui bayinya, namun yang menyusui dalam 1 jam pertama cenderung menurun dari 8% pada tahun 1997 menjadi 3,7% pada tahun 2002. Cakupan ASI eksklusif 6 bulan menurun dari 42,4% tahun 1997 menjadi 39,5% pada tahun 2002. Sementara itu penggunaan susu formula justru meningkat lebih dari 3 kali lipat selama 5 tahun dari 10,8% tahun 1997 menjadi 32,5% pada tahun 2002.(4)
Berdasarkan data tersebut diatas, maka peneliti ingin mengetahui bagaimana perkembangan status gizi bayi usia 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif dan bayi yang sudah diberikan PMT pada usia tersebut serta apakah dengan pemberian asi ekslusif, kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan sudah tercukupi.
I.2 Perumusan Masalah
Bagaimana status gizi balita usia 6 bulan yang diberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan bayi seusia yang sudah diberikan PMT.
I.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Meningkatkan status gizi bayi melalui pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya angka kejadian pemberian ASI eksklusif.
b. Diketahuinya hubungan antara pendidikan, pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dan pengaruhnya terhadap pemberian ASI eksklusif.
c. Diketahuinya kontinuitas pemberian ASI eksklusif pada ibu pekerja
d. Diketahuinya faktor penghambat pemberian ASI eksklusif
e. Diketahuinya status gizi bayi usia 6 bulan yang diberi ASI eksklusif.
f. Diketahuinya status gizi bayi usia 6 bulan yang diberi ASI eksklusif dibandingkan dengan bayi seusia yang diberikan PMT.
g. Diketahuinya perbedaan penggunaan standar status gizi menurut WHO/NCHS dan standar status gizi menurut WHO.
I.4 Hipotesis
Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki status gizi yang lebih baik jika dibandingkan dengan yang tidak diberikan ASI eksklusif.
I.5 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan hasilnya dapat berguna baik bagi kami, masyarakat, institusi dan pengembangan penelitian, yaitu :
1. Bagi Peneliti
- Penelitian ini berguna untuk mengaplikasikan teori yang didapat saat kuliah ke dalam praktek lapangan sesungguhnya, dengan demikian diharapkan dapat menambah wawasan kami, khususnya dalam bidang ilmu kesehatan masyarakat dan metodologi penelitian.
- Memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan dalam melakukan penelitian di bidang kesehatan dan melatih kerja sama dengan teman-teman dalam sebuah kelompok.
2. Bagi masyarakat
- Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang manfaat ASI eksklusif untuk kecukupan gizi bayi mereka.
- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam meningkatkan upaya promosi kesehatan bayi usia 0-6 bulan.
3. Bagi institusi
a. Puskesmas Kecamatan Mampang
- Memberikan masukan kepada Puskesmas tentang manfaat pemberian ASI eksklusif untuk kecukupan gizi balita.
- Memberi masukan kepada Puskemas agar Puskemas semakin mendukung program pemberian ASI eksklusif.
b. Fakultas Kedokteran Trisakti
- Menambah informasi dan wawasan mahasiswa kedokteran tentang pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap status gizi bayi.
- Sebagai bahan penambahan karya ilmiah pada bagian ilmu kesehatan masyarakat.
I.6 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dibuat dengan keterbatasan waktu, biaya dan tenaga. Namun demikian, peneliti berusaha melaksanakan penelitian ini sebaik mungkin.
I.7 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap ibu yang memiliki bayi antara 6 sampai 12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan pada periode Maret - April
silahkan download KTI SKRIPSI
Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif terhadap Status Gizi pada Bayi Usia 6 Bulan
Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif terhadap Status Gizi pada Bayi Usia 6 Bulan
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar BelakangDalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal untuk meningkatkan mutu kehidupan bangsa, keadaan gizi yang baik merupakan salah satu unsur penting. Kekurangan gizi, terutama pada anak-anak akan menghambat proses tumbuh kembang anak. Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap faktor tumbuh kembang anak, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Lingkungan disini merupakan lingkungan bio–psiko–sosial yang mempengaruhi individu setiap hari mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya. Faktor lingkungan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang.(1)
Pertumbuhan terjadi pada seseorang meliputi perubahan fisik, berpikir, berperasaan, bertingkah laku dan lain-lain, sedangkan perkembangan yang dialami seorang anak merupakan rangkaian perubahan secara teratur dari satu tahap perkembangan ke tahap perkembangan berikutnya, dan berlaku secara umum, misal : anak berdiri dengan satu kaki, berjingkat (berjinjit), berjalan, menaiki tangga, berlari dan seterusnya.(1)
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh, termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan usia sekitar enam bulan. Pemberian ASI tanpa pemberian makanan lain selama enam bulan tersebut dengan menyusui secara eksklusif.(2)
Pertumbuhan otak akan menentukan tingkat intelegensi seseorang yang dimulai sejak trimester ketiga umur kehamilan dan akan berakhir dalam periode 5-6 bulan pertama setelah kelahiran.(3)
Menurut Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2002 – 2003 pada tahun 2003 terdapat sekitar 6,7 juta balita (27,3%) menderita gizi kurang dan 1,5 juta diantaranya gizi buruk. Anemia defisiensi besi dijumpai pada sekitar 8,1 juta anak. Apabila dikaitkan dengan pemberian ASI ekslusif, keadaan ini cukup memprihatinkan.(4)
Menurut SDKI tahun 1997 dan 2002, lebih dari 95% ibu pernah menyusui bayinya, namun yang menyusui dalam 1 jam pertama cenderung menurun dari 8% pada tahun 1997 menjadi 3,7% pada tahun 2002. Cakupan ASI eksklusif 6 bulan menurun dari 42,4% tahun 1997 menjadi 39,5% pada tahun 2002. Sementara itu penggunaan susu formula justru meningkat lebih dari 3 kali lipat selama 5 tahun dari 10,8% tahun 1997 menjadi 32,5% pada tahun 2002.(4)
Berdasarkan data tersebut diatas, maka peneliti ingin mengetahui bagaimana perkembangan status gizi bayi usia 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif dan bayi yang sudah diberikan PMT pada usia tersebut serta apakah dengan pemberian asi ekslusif, kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan sudah tercukupi.
I.2 Perumusan Masalah
Bagaimana status gizi balita usia 6 bulan yang diberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan bayi seusia yang sudah diberikan PMT.
I.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Meningkatkan status gizi bayi melalui pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya angka kejadian pemberian ASI eksklusif.
b. Diketahuinya hubungan antara pendidikan, pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dan pengaruhnya terhadap pemberian ASI eksklusif.
c. Diketahuinya kontinuitas pemberian ASI eksklusif pada ibu pekerja
d. Diketahuinya faktor penghambat pemberian ASI eksklusif
e. Diketahuinya status gizi bayi usia 6 bulan yang diberi ASI eksklusif.
f. Diketahuinya status gizi bayi usia 6 bulan yang diberi ASI eksklusif dibandingkan dengan bayi seusia yang diberikan PMT.
g. Diketahuinya perbedaan penggunaan standar status gizi menurut WHO/NCHS dan standar status gizi menurut WHO.
I.4 Hipotesis
Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki status gizi yang lebih baik jika dibandingkan dengan yang tidak diberikan ASI eksklusif.
I.5 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan hasilnya dapat berguna baik bagi kami, masyarakat, institusi dan pengembangan penelitian, yaitu :
1. Bagi Peneliti
- Penelitian ini berguna untuk mengaplikasikan teori yang didapat saat kuliah ke dalam praktek lapangan sesungguhnya, dengan demikian diharapkan dapat menambah wawasan kami, khususnya dalam bidang ilmu kesehatan masyarakat dan metodologi penelitian.
- Memperoleh pengalaman belajar dan pengetahuan dalam melakukan penelitian di bidang kesehatan dan melatih kerja sama dengan teman-teman dalam sebuah kelompok.
2. Bagi masyarakat
- Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang manfaat ASI eksklusif untuk kecukupan gizi bayi mereka.
- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam meningkatkan upaya promosi kesehatan bayi usia 0-6 bulan.
3. Bagi institusi
a. Puskesmas Kecamatan Mampang
- Memberikan masukan kepada Puskesmas tentang manfaat pemberian ASI eksklusif untuk kecukupan gizi balita.
- Memberi masukan kepada Puskemas agar Puskemas semakin mendukung program pemberian ASI eksklusif.
b. Fakultas Kedokteran Trisakti
- Menambah informasi dan wawasan mahasiswa kedokteran tentang pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap status gizi bayi.
- Sebagai bahan penambahan karya ilmiah pada bagian ilmu kesehatan masyarakat.
I.6 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dibuat dengan keterbatasan waktu, biaya dan tenaga. Namun demikian, peneliti berusaha melaksanakan penelitian ini sebaik mungkin.
I.7 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap ibu yang memiliki bayi antara 6 sampai 12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan pada periode Maret - April
Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif terhadap Status Gizi pada Bayi Usia 6 Bulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar