Jumat, 19 Oktober 2012

Prilaku Sikap dan Tindakan Keluarga Tentang Pencegahan DBD di Wilayah Kerja Puskesmas

KTI SKRIPSI
PRILAKU SIKAP DAN TINDAKAN KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

BAB I
PENDAHULUAN

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus yang dibawah melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti biasanya ditandai dengan demam yang bersifat birasik selama 2 – 7 hari. Atechia dan adanya manifestasi pedarahan.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk (www.google.com).
Di Indonesia demam berdarah dari 1 Januari – 10 Agustus 2005 di seluruh Indonesia mencapai 38.635 orang sebanyak 539 penderita diantaranya meninggal dunia menurut catatan dinas kesehatan Sumatera Selatan. Jumlah kasus DBD di Sumatera Selatan sebanyak 286 kasus pada Januari dan 159 kasus pada awal sampai pertengahan Februari 2005. Jumlah penderita sejak Januari 2005 mencapai 445 kasus. Palembang merupakan kota dengan jumlah penderita DBD terbanyak yaitu 192 orang pada Januari, dan 57 orang pada Januari.
Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan didaerah tropis dan subtropics Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD ditiap tahunnya sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009. Word Health Organization (WHO) mencatat Negara Indonesia sebagai negara dengan kasus demam berdarah tertinggi di Asia Tenggara, dari jumlah keseluruhan kasus tersebut sekitar 95% terjadi pada anak.
Di Sumatera Utara, Mei 2009 tercatat 1349 kasus demam berdarah dengan angka kematian 17 orang, jumlah tersebut hasil rekapitulasi setiap Kabupaten / Kota. dari data itu diketahui angka kesakitan atau insiden rate (1A) hingga Mei 2009 ada 10.37% dari 100.000 penduduk dan angka kematian atau case fatality (CPR) mencapai 1.26%. (http://berita sore.com/2000).
Medan tahun diprediksi puncak terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada bulan Juli, untuk itu masyarakat dihimbau agar selalu menjaga kebersihan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Sedangkan kecamatan yang terbanyak jumlah penderita DBD yaitu Helvetia, Sunggal, Johor Baru, Denai Medan kota, sementara berdasarkan insiden rate (angka kejadian) dibanding jumlah penduduk yaitu Kecamatan Medan Baru berdasarkan kasus berada di Kecamatan Medan Helvetia (http.detinkesulsel.Word Press.com).
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumatera Utara pada tahun 2009 berjumlah 3.2.10 penderita yang meninggal 38 orang itu adalah data yang terkumpul hingga November daerah penderita terbanyak adalah Medan dengan 1275 orang dan 10 orang yang meninggal.
Dilihat dari angka kematian diatas satu persen, maka penyakit DBD lebih berbahaya dari Flu HINI, kata Kepala Dinas Kesehatan  Kepala Seksi Penanggulangan dan Pemberantasan Penyakit yang bersumber dari binatang (P3B2) jumlah

1.2 Rumusan Masalah
    Bagaimana Prilaku Keluarga Tentang Pencegahan Demam Berdarah di wilayah Kerja Puskesmas  Tahun .

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuam Umum
Untuk mengetahui prilaku sikap dan tindakan keluarga tentang pencegahan demam berdarah diwilayah Kerja Puskesmas.

1.3.2 Tujuan Khsus
-  Untuk mengetahui prilaku keluarga tentang pencegahan demam berdarah dengue di wilayah Kerja Puskesmas
-    Untuk mengetahui sikap keluarga tentang pencegahan demam berdarah dengue di wilayah Kerja Puskesmas
-    Dan untuk mengetahui tindakan keluarga tentang pencegahan demam berdarah dengue di wilayah Kerja Puskesmas

1.4 Manfaat Penelitian
-    Hasil Penelitian ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan keluarga tentang penyakit demam berdarah dengue, baik gejala, penyebab, pencegahan maupun pengobatan.
-    Sebagai informasi ilmu pengetahuan masyarakat khususnya kasus penyakit demam berdarah dengue yang ada dilingkungannya.
silahkan download KTI SKRIPSI
PRILAKU SIKAP DAN TINDAKAN KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KLIK DIBAWAH 

Tidak ada komentar: